Grid.ID - Persebaran pandemi virus corona di New York terjadi dengan sangat masif.
Sejumlah 12.774 orang dikonfirmasi meninggal dunia setelah terpapar virus corona.
Kasus tersebut tak pelak membuat sejumlah rumah duka di kota New York kewalahan dalam menampung, menguburkan, dan mengkremasi, mayat yang dikonfirmasi positif virus corona.
Baru-baru ini, warga Brooklyn mengadu kepada pihak berwenang setelah mencium bau busuk berminggu-minggu.
Pihak kepolisian pun mendatangi lokasi kejadian yang terletak di dekat sebuah rumah duka di Brooklyn, pada Rabu (29/4/2020) kemarin.
Betapa terkejutnya pihak kepolisian setelah menemukan kurang lebih 100 mayat ditumpuk dalam truk, tanpa didinginkan.
Melansir laman Daily Mail, polisi menemukan dua truk kotak U-Haul, tanpa pendingin, yang digunakan untuk menyimpan mayat, di luar rumah pemakaman Andrew T. Cleckley, Flatlands.
Kasus ini tejadi setelah lonjakan angka kematian akibat virus corona di New York sangat tinggi.
Warga setempat sempat merekam para pegawai rumah pemakaman memasukkan mayat ke dalam truk setiap sorenya.
"Saya telah melihat tubuh-tubuh ditumpuk di atas satu sama lain di dalam truk dengan kedua pintu terbuka," ungkap Abdul Kamara (40), warga setempat.
Kondisi mayat di dalam truk itu pun sangat memprihatinkan. Pasalnya mayat-mayat pasien corona ini hanya dimasukkan dalam kantong mayat, tidak ditempatkan dalam peti mati, dan dalam proses pembusukan.
Sementara itu, pihak rumah pemakaman mengatakan kepada pejabat kota, jika freezernya rusak dan mereka tepaksa menggunakan truk sebagai tempat penyimpanan sementara mayat, menunggu penguburan atau kremasi.
Meski tak ada tuntutan pidana yang dilayangkan masyarakat, rumah pemakaman itu dianggap tak mampu mengendalikan bau.
Selain dua truk U-Haul, pihak kepolisian juga menemukan truk berukuran besar, yang juga digunakan untuk menyimpan mayat.
"Saya melihat 15 mayat di truk kotak U-Haul bertumpuk satu sama lain, dan lebih banyak yang lain," ungkap salah seorang petugas.
"Mereka menyimpannya di jalanan," imbuhnya.
Seorang staf mengatakan bahwa ada lebih dari 30 mayat masih disimpan di lantai.
"Rumah pemakaman ini kelebihan kapasitas dengan sisa-sisa manusia dan itu benar," papar Dr. David Penepent, direktur rumah pemakaman.
Baca Juga: Raditya Dika Sudah Antisipasi Jika Anissa Aziza Terinfeksi Virus Corona di Kehamilan Kedua
"Pihak rumah duka mengaku kewalahan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan," tambahnya.
Setelah mendengar laporan dari warga, pihak kepolisian langsung memasang garis polisi di sekitar TKP.
John DiPietro, seorang pemilik properti yang terletak di lokasi kejadian, mengatakan jika mayat telah menumpuk di rumah pemakaman selama berminggu-minggu.
"Kamu (rumah pemakaman) tidak menghormati orang mati seperti itu. Itu bisa saja ayah saya, saudara saya," kata John kesal.
Baca Juga: Pandemi Virus Corona Tak Kunjung Sirna di Bulan Ramadhan 2020, Ustaz Solmed: Sabar!
Sebelumnya, pihak rumah pemakaman telah berjanji akan melakukan penguburan dan kremasi terhadap mayat-mayat tersebut.
Namun, hal itu tak kunjung direliasasikan.
Mendengar kejadian ini, pejabat wilayah mengatakan akan mendesak reformasi soal proses pemakaman kota.
"Ini persis apa yang saya bicarakan selama akhir pekan mengenai kebutuhan mendesak untuk reformasi dalam penanganan jenazah.
Kami menuntur perawatan yang layak untuk keluarga kami," ungkap sang pejabat.
Baca Juga: Ario Bayu Sampaikan Kondisi Istri yang Terpisah Dengannya di Perancis Akibat Virus Corona
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Nopsi Marga |
Editor | : | Nopsi Marga |