Grid.ID - Seperti kita ketahui Korea Utara adalah sebuah negara yang menganut paham komunisme, prinsip pernguasa Korut didasarkan pada ideologi Juche.
Menganut paham Marxis yang mengatakan bahwa agama adalah "candu rakyat", yang pada intinya prinsip dasar sosialisme Korea Utara sangat menentang kepercayaan dan agama.
Namun, menurut The Guardian, Konstitusi Korea Utara secara resmi menyatakan bahwa mereka kebebasan beragama di Korea Utara tidak ada.
Karena mereka meyakini, bahwa efek negatif dan bahaya bisa muncul saat suatu agama muncul dan tumbuh dewasa di Korea Utara.
Namun negara ini memiliki kepercayaan mistik yang kuat, dan satu-satunya yang dipandang sebagai "dewa" adalah pemimpin mereka, sejak pemerintahan Kim Il-Sung.
Pemimpin negara dipuja laiknya dewa, rakyatnya seringkali diwajibkan membungkuk di hadapan patung pemimpi mereka, dan menempatkan lukisannya lebih tinggi daripada lainnya di rumah.
Meski demikian, kegiatan agama ternyata terjadi di Korea Utara di balik pintu tertutup, meskipun dengan konsekuensi serius.
Lantas benarkah, di sana hampir mustahil ditemukan masyarakat beragama?
Nyesek, Abidzar Al Ghifari Sampai Lakukan Ini Demi 'Hadirkan' Mendiang Uje di Pernikahan sang Adik, Umi Pipik Auto Mewek
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Intisari Online |