Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Memasuki Ramadhan 2020, seluruh umat muslim berlomba-lomba untuk mendapatkan limpahan pahala.
Di bulan suci Ramadhan 2020 ini, umat muslim di seluruh dunia diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa.
Namun, selain berpuasa, umat muslim juga bisa mengerjakan amalan-amalan lain untuk mendapatkan pahala di Ramadhan 2020 ini.
Salah satunya yakni dengan berperilaku zuhud.
Satu pelajaran yang mendalam dari bulan suci Ramadhan yakni agar kita bersikap zuhud dalam urusan dunia.
Melansir Kompas.com, Selasa (4/5/2020), sikap zuhud ditandai agar kita tidak mengejar gemerlap dunia dan bergelimang harta benda.
Baca Juga: Ramadhan 2020: Telat Bangun dan Terpaksa Sahur Saat Azan Subuh Berkumandang, Puasanya Sah Tidak ya?
Kita bahkan diminta untuk mengekang hawa nafsu.
Dan juga, kita diminta untuk membagikan harta beda kepada sesama melalui zakat, infaq, dan sedekah.
Zuhud secara harfiah berarti berpaling dari sesuatu yang dianggap hina dan tak berharga.
Baca Juga: Ramadhan 2020: Benarkah Puasa Kita Tidak Sah Kalau Lupa Sahur dan Niat? Begini Pendapat Buya Yahya
Kata zuhud hanya muncul sekali dalam Al Qur’an yaitu dalam surat Yusuf (QS 12: 20).
Artinya, "Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, hanya beberapa dirham saja, karena mereka menganggap Yusuf tidak berharga). Rombongan kafilah yang menjual Yusuf dengan harga murah disebut dengan orang-orang yang zuhud, yakni orang-orang yang menganggap remeh".
Melansir Serambi News, Zuhud merupakan suatu sikap terpuji yang disukai Allah SWT.
“Zuhud ini bentuk kecintaan kepada akhirat. Zuhud terhadap dunia bukan berarti pula mengharamkan segala yang halal dan bukan juga menyia-nyiakan harta."
"Akan tetapi zuhud terhadap dunia adalah begitu yakin terhadap apa yang ada di tangan Allah daripada apa yang saat ini dimiliki di tangan manusia itu sendiri,” ujar Tgk. Safaini, MA (Pengajar Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kale, Siem, Aceh Besar).
Dai Kota Banda Aceh itu juga menambahkan, selama ini dalam pengertian banyak orang, zuhud merupakan perilaku menghindari meninggalkan hal-hal yang bersifat keduniaan.
Baca Juga: Ramadhan 2020: Bagaimana Hukum Puasa Jika Lupa Mandi Besar Setelah Berhubungan Badan?
Mereka tidak mengerti, mana perkara-perkara duniawi yang tercela serta harus ditinggalkan, dan mana yang boleh didekati untuk kepentingan akhirat.
Kemudian, lahir anggapan bahwa seseorang tidak akan selamat akhiratnya, kecuali jika meninggalkan dunia dan seisinya.
Kalau perlu, menyendiri di suatu tempat terpencil, khusus untuk melakukan ibadah sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.
Sebagian orang menganggap, hal itu merupakan zuhud yang hakiki.
“Persepsi semacam ini muncul lantaran kedangkalan terhadap ilmu agama,” kata Tgk Safaini.
Tgk Safaini menambahkan, perilaku zuhud tidak semata-mata tidak mau memiliki harta dan tidak memikirkan urusan duniawi, tetapi zuhud dalam arti yang sebenarnya merupakan kondisi mental seseorang yang tidak terpengaruh oleh harta dan benda dalam mengabdikan diri kepada Allah SWT.
Dengan begitu, betapa kayanya seseorang mereka tetap hidup dalam keadaan zuhud.
Mereka tidak terpengaruh kekayaan tersebut mengabdikan diri kepada Allah, mereka juga menggunakan hartanya untuk mendekatkan diri dan beribadah kepada Allah SWT.
(*)
Kini Cerai, Kimberly Ryder Ngaku Tak Menyesal Menikah dengan Edward Akbar, Ini Alasannya
Source | : | Kompas.com,Serambi News |
Penulis | : | Silmi |
Editor | : | Deshinta N |