Syok dengan kejadian tersebut Jeffry mengaku langsung menghubungi orang tuanya, Tek Sukfen (56).
Akhirnya Tek Sukfen menghubungi orang tua korban dan pelaku agar segera mendatangi lokasi kejadian.
Untuk sementara waktu, korban maupun terduga pelaku sudah kita bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
"Setelah melakukan olah TKP, kita membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum et repertum dan mengamankan Michael bersama para saksi ke Polsek Percuseituan," ujarnya.
Dari TKP petugas telah mendapati sejumlah barang bukti berupa sepeda motor, pisau, selembar surat cinta, marthil, helm dan juga kardus.
Sebelum polisi datang kejadian tersebut dikabarkan telah menghebohkan warga di sekitar Komplek Cemara Asri.
Warga menyebutkan bahwa korban dibunuh dengan cara mengenaskan dengan dilatar belakangi hubungan asmara.
"Pacarnya laki-laki minum obat nyamuk. Ceweknya penuh luka, sempat dimasukkan ke dalam kardus," kata warga.
"Tadi kita dapat informasi bahwa ditemukan dua orang di dalam satu rumah. Salah satu sudah meninggal dunia, dan satu orang lagi masih kita dalami."
"Kedua orang ini kita bawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi terhadap korban," pungkas Kapolsek Percutseituan Kompol Aris Wibowo.
Sementara itu melansir dari Serambinews, sepucuk surat yang ditinggalkan di lokasi menyatakan bahwa hubungan mereka tak mendapat restu dari pihak keluarga.
Michael akhirnya membunuh sang kekasih karena terlalu mencintai Elvina.
"Saya sangat mencintai Elvina, sehingga saya membunuh. Karena pihak dari keluarga tidak menyetujui saya. Saya mau bunuh diri, saya cinta Elvina," demikian tulisan di kertas tersebut.
(*)
Source | : | Tribun Medan,Serambinews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |