Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Pada Jumat 8 Mei 2020 program Belajar dari rumah TVRI untuk siswa SMP menyuguhkan tayangan tentang Taman Nasional Betung Kerihun.
Program Belajar dari Rumah untuk SMP ini dimulai pada pukul 09.30 Wib sampai dengan pukul 10.00 Wib.
Adapun materi Belajar dari Rumah diperuntukkan bagi semua jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA sederajat.
Untuk jenang PAUD mulai ditayangkan pukul 8.00-08.30 WIB.
Untuk jenjang SD sederajat pada pukul 08.30-09.30 WIB.
Dilanjutkan jenjang SMP PUKUL 09.30-10.00 WIB dan jenjang SMA pukul 10.30-11.00 WIB.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui TVRI meluncurkan program "Belajar dari Rumah" sebagai alternatif belajar di tengah pandemi Coronavirus Disease (Covid-19).
Program ini telah ditayangkan sejak Senin (13 April 2020) dan akan berjalan selama tiga bulan hingga Juli 2020.
Setiap selesai disampaikannya materi pembelajaran, peserta Belajar dari Rumah akan diberikan pertanyaan untuk dikerjakan.
Berikut ini soal dari materi Taman Nasional Betung Kerihun:
Pertanyaan:
1. Hutan tropis Kalimantan memiliki keragaman hayati yang besar. Setujukah kamu? Berikan pendapatmu!
2. Jika pepohonan dengan diameter besar habis ditebang atau terbakar, apa yang akan terjadi dengan ekosistem di sekelilingnya?
3. Mengapa penduduk banyak yang tinggal di bantaran sungai?
Baca Juga: Jawaban Soal Tutorial Penyutradaraan dan Produksi Artistik, Belajar dari Rumah TVRI 6 Mei 2020
Jawaban:
1. Saya sangat setuju bahwa hutan tropis Kalimantan memiliki keragaman hayati yang besar.
Karena Kalimantan merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki berbagai aneka flora dan fauna yang beragam.
Di antara flora dan fauna tersebut termasuk langka dan unik.
Bahkan flora dan fauna tersebut merupakan endemik dari pulau Kalimantan itu sendiri.
Hutan tropis Kalimantan juga menjadi satu di antara paru-paru dunia.
Julukan semacam itu diberikan karena hutan tropis memiliki beragam jenis pohon-pohon besar yang menyuplai oksigen ke seluruh dunia.
Selain itu, adanya berbagai jenis pohon juga menyebabkan banyak hewan yang hidup di dalamnya.
Dengan demikian, hutan tropis Kalimantan memiliki keanekaragaman hayati yang besar.
2. Bila pohon-pohon berdiameter besar habis ditebang atau terbakar maka akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem di sekelilingnya, ekosistem akan rusak.
Tanah akan kehilangan kekuatannya sehingga bila terjadi hujan lebat akan terjadi banjir, dan longsor.
Hutan akan kehilangan fungsinya.
Bukan cuma itu saja, flora dan fauna juga akan kehilangan habitat asli dan sumber makanannya, sehingga lambat laun mereka akan punah.
Tanah menjadi tidak mampu menyimpan air hujan.
Akibatnya, hujan yang turun akan bisa menjadi banjir bandang.
Pohon adalah penghasil oksigen bagi lingkungannya dan penyerap karbondioksida, maka bila pohon-pohon ditebang suhu udara di sekitarnya menjadi panas karena kekurangan oksigen.
3. Penduduk banyak yang tinggal di bantaran sungai karena sungai adalah sumber kehidupan bagi mereka.
Mereka akan lebih mudah untuk mengakses air bersih, juga makanan dari tumbuhan yang ada di sekitar sungai.
Sungai adalah tempat manusia bisa mencari sumber makanan seperti ikan dan kerang.
Sungai juga menyediakan air yang melimpah.
Kawasan lembah sungai juga menawarkan kesuburan tanah sehingga beragam tanaman mudah dijumpai.
Selain itu, pada masa bercocok tanam, air juga dijadikan sebagai sarana irigasi dan transportasi sehingga hidup dekat dengan sungai adalah pilihan terbaik.
Namun, penduduk hari ini tinggal di bantaran sungai lebih karena sudah padatnya pemukiman.
Pemerintah kerap kali berupaya merelokasi pemukiman di bantaran sungai.
Hal itu karena kehidupan di bantaran sungai bisa mencemari ekosistem yang ada, akibat limbah rumah tangga.
Adapun jadwal Belajar dari Rumah TVRI pada Jumat, 8 Mei 2020, yaitu:
(*)
Source | : | tribunnews,Fotokita.grid.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta Nindya A |