Grid.ID - Singapura masih mencatat penambahan ratusan infeksi baru Covid-19 per hari.
Padahal mereka telah lakukan lockdown total selama penuh 5 minggu.
Tercatat dari South China Morning Post, pekerja migran dengan upah minimum dan hidup di kamar yang sempit-sempitan adalah penderita Covid-19 terbanyak di negara tersebut.
Namun, banyak pekerja ini tidak tunjukkan gejala sakit Covid-19, atau hanya tunjukkan gejala sedikit saja.
Oleh sebab itu, pemerintah Singapura memberikan monitor oksigen di darah kepada para pekerja migrannya.
Monitor oksifen atau oksimeter denyut nadi sudah dibagikan secara gratis untuk mendeteksi peringatan awal tanda sakit virus Corona dan penurunan kondisi medis para pekerja migran.
8000 oksimeter denyut nadi telah diberikan kepada pekerja migran yang positif Covid-19 dan 12000 lagi akan diberikan kepada mereka yang hidup di asrama.
Namun apakah alat tersebut benar-benar efektif untuk tunjukkan gejala sakit Covid-19?
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Intisari Online |