Grid.ID - Perwakilan militer Korea Utara mengatakan hari Jumat (8/5) bahwa latihan militer Korea Selatan baru-baru ini adalah provokasi besar yang mengundang reaksi, demikian menurut sebuah pernyataan yang dilansir Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA).
"Latihan militer baru-baru ini berfungsi sebagai kesempatan yang membangkitkan kita sekali lagi pada kenyataan bahwa musuh tetaplah musuh sepanjang masa," tulis pernyataan itu, sebagaimana menyadur dari Reuters.
Kecaman Korea Utara merujuk pada latihan militer oleh Komando Tempur Udara Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) pada hari Rabu lalu, dan mengatakan latihan tersebut melanggar perjanjian antara kedua Korea yang bertujuan mengurangi ketegangan militer.
"Semuanya sekarang akan kembali ke titik awal sebelum pertemuan puncak utara-selatan pada 2018," ditegaskan dalam pernyataan itu.
Tidak sengaja?
Diwartakan Reuters, pada Minggu (2/5), Korea Selatan mengatakan pasukan Korea Utara meluncurkan beberapa tembakan ke arah pos penjagaan Korea Selatan di Zona Demiliterisasi (DMZ), yang memisahkan kedua negara.
Pasukan Korea Selatan merespons dengan melepaskan tembakan peringatan, tetapi tidak ada korban yang dilaporkan.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mengatakan, tembakan yang dilakukan oleh Korea Utara kemungkinan "tidak disengaja".
Bersambung ke halaman selanjutnya
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Source | : | DW,Tribunnews |
Penulis | : | Ervananto Ekadilla |
Editor | : | Suar.id |