Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Salah satu gangguan kesehatan yang sangat rentan terjadi selama berpuasa di bulan Ramadhan adalah dehidrasi.
Kondisi ini terjadi karena tubuh kekurangan asupan cairan, karena cairan yang keluar lebih banyak dari yang diterima oleh tubuh.
Selama berpuasa, tubuh tidak mendapat asupan cairan selama kurang lebih 12 jam.
Hal ini memicu risiko dehidrasi menjadi lebih tinggi, terutama pada orang-orang yang tetap harus melakukan banyak aktivitas.
Dehidrasi yang terjadi umumnya bersifat ringan dan tidak sampai mengancam nyawa, tetapi tetap tidak boleh dianggap remeh.
Kekurangan cairan tubuh dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan produktivitas.
Pada tingkat yang lebih parah, dehidrasi yang menyerang malah bisa memicu gangguan kesehatan.
Kekurangan asupan cairan sering menyebabkan pengidapnya mengalami gejala berupa lemas, kepala pusing, dan sulit berkonsentrasi.
Oleh karena itu, asupan air selama berpuasa di bulan Ramadhan harus cukup dan terpenuhi dengan baik.
Air putih lebih dianjurkan sebagai fondasi pemenuhan cairan tubuh karena paling gampang diserap.
Sumber cairan lain bisa berasal dari buah, sayur, teh, kopi, sampai kuah masakan.
Lantas, berapa jumlah konsumsi air yang harus diminum saat puasa di bulan Ramadhan?
Bagaimana waktu meminumnya yang benar?
Dilansir Grid.ID dari Tribunnewswiki.com, Gulf News menuliskan, seorang ahli diet klinis di Valiant Clinic Dubai, Tanya van Aswegen mengatakan bahwa jumlah asupan air yang dibutuhkan setiap hari bagi setiap orang berbeda.
Kebutuhan asupan air bagi tubuh jumlahnya bergantung pada usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas yang dilakukan seseorang.
"Secara umum, wanita memerlukan asupan air 2,2 liter dan pria membutuhkan sedikitnya 2,8 liter," kata Aswegen.
Baca Juga: Jangan Mau Rugi! Yuk Kejar Pahala 10 Hari Terakhir Ramadhan 2020 dengan Berbagai Amalan Ini ...
Air juga membentuk rata-rata 60 persen dari berat badan pada pria. Sedangkan pada wanita, komposisi air membentuk 50 hingga 55 persen, karena mereka memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi.
Sementara itu, selama Ramadhan, aturan untuk asupan cairan dalam tubuh tetap berlaku sama.
Namun, asupan air yang lebih tinggi mungkin diperlukan tergantung pada aktivitas dan kebiasaan makan.
"Mungkin Anda akan minum lebih banyak sup, susu atau teh herbal yang akan berkontribusi pada total kebutuhan cairan Anda untuk hari itu," jelas Aswegen.
Baca Juga: Ramadhan 2020: Boleh Gak Sih Utang Puasa Haid Dibayar dengan Fidiah Tanpa Harus Mengqada?
Cairan tubuh memberi manfaat baik agar tubuh selalu sehat dan berenergi selama puasa.
Selain itu, cairan juga dapat mengontrol suhu tubuh membantu pencernaan, membawa nutrisi ke seluruh tubuh.
Sedangkan bagi organ vital, cairan sangat penting bagi persendian, menghilangkan zat-zat kotor dalam tubuh, dan menjaga usus tetap bekerja secara teratur.
Aswegen mengatakan tantangan selama Ramadhan adalah memastikan kebutuhan cairan tubuh cukup selama berpuasa.
Baca Juga: Apa Sih Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan 2020, Kenapa Rasulullah SAW Sangat Menyukainya?
Aturan minum air saat Ramadan Penting untuk mengetahui cara untuk memenuhi cairan di dalam tubuh yag hilang selama berpuasa di siang hari.
Kuncinya adalah mengatur konsumsi air putih ketika buka puasa hingga menjelang sahur.
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencukupi asupan air:
Dua gelas air putih saat sahur
Hal pertama yang harus dilakukan untuk mengatasi dehidrasi adalah dengan dengan meminum dua gelas air putih.
Gelas pertama dikonsumsi saat akan makan-makanan sahur dan yang lainnya ketika sudah akan memasuki batas waktu untuk makan dan minum.
Hal ini bisa membuatmu lebih kuat untuk beraktivitas, memperlancar pencernaan, serta membuang racun-racun yang ada di dalam tubuh.
Sementara, hal lain yang harus dihindari adalah mengonsumsi teh dan kopi saat sahur.
Baca Juga: Ramadhan 2020: Benarkah Menangis dan Muntah Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya
Meminum cairan tersebut terlalu banyak dapat meningkatkan kandungan kafein di dalam tubuuh.
Akibatnya, kandungan air di dalam tubuh akan cepat menghilang dan menimbulkan rasa haus lebih cepat.
Selanjutnya, hindari makanan atau minuman manis yang dapat dicerna oleh tubuh dengan cepat.
Jika kamu melakukannya, itu bisa membuat merasa lapar lebih cepat dibandingkan perkiraan.
Baca Juga: Ramadhan 2020: Berbuka Dulu Atau Salat Dulu? Mana Sih yang Harus Diutamakan?
Lebih lanjut, minum terlalu banyak air juga tidak dianjurkan karena dapat mencairkan asam lambung, serta menyebabkan kembung dan gangguan pencernaan.
Dua gelas air putih saat berbuka
Saat berbuka puasa, kamu wajib untuk meminum dua gelas air putih.
Hal tersebut dapat mengatasi rasa haus saat tidak mendapat asupan air.
Baca Juga: Mualaf di Bulan Ramadhan, Selebgram Cindy Caroline Bantah Masuk Islam Lantaran Terpengaruh Kekasih
Dua gelas air putih sudah terbilang cukup untuk meredakan dehidrasi pada tubuh.
Kamu dapat meminum satu gelas tepat saat berbuka dan satu lagi beberapa menit kemudian ketika menyantap makanan ringan.
Empat gelas air putih pada malam hari
Untuk benar-benar menjaga tubuh dari dehidrasi, kamu dapat meminum empat gelas air putih di malam hari atau sekitar jam 8 ke atas hingga waktu tidur.
Baca Juga: Ramadhan 2020: Sudah Tahu Belum Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar? Yuk Simak Penjelasannya!
Pola ini dapat membuat tubuh lebih mudah untuk memproses makanan yang masuk dan memudahkan organ untuk mencerna.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Wiki |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana |