Grid.ID - Bahar bin Smith kembali diamankan petugas kepolisian, setelah tiga hari bebas karena mendapatkan asimilasi.
Proses penangkapan Bahar bin Smith sempat diceritakan oleh seorang pengikutnya, santri yang sedang berjaga di bagian terdepan pondok pesantren mereka.
Penangkapan Bahar bin Smith itu disebutkan sangat mencekam, karena tak cuma berlangsung di malam hari, melainkan juga melibatkan puluhan aparat kepolisian.
Para santri menggambarkan bahwa penangkapan yang terjadi pada Selasa (19/5/2020) tersebut mirip dengan penangkapan teroris.
Mereka juga berkisah tentang respons para santri yang sudah siap membela Bahar bin Smith meski harus mengorbankan nyawa.
Berikut ini kisahnya.
Terpidana kasus penganiayaan dua remaja, Bahar bin Smith kembali diamankan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Kelas llA Gunung Sindur, pada Selasa (19/5/2020) dini hari.
Sebelum dijemput pihak kepolisian, Bahar sempat mengisi pengajian usai shalat tarawih di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Hal itu diungkapkan oleh sejumlah santri saat ditemui Kompas.com beberapa jam paska ditangkapnya Bahar bin Smith oleh aparat gabungan.
Bukan berarti mudah saat hendak masuk ke lokasi pondok yang dipimpin Bahar itu.
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Okki Margaretha |