Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Kenyataan akan keberadaan covid-19 sedikit banyak akan merubah kehidupan kita.
Paksaan untuk hidup berdampingan sementara dengan pandemi ini memang terasa sulit.
Tapi, itu semua dilakukan guna menekan angka penyebaran covid-19 ini.
Sekolah, bekerja, bahkan beribadah pun dianjurkan untuk dilakukan di rumah saja.
Hampir semua negara mengimbau warganya untuk tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak.
Terkecuali, memang bagi mereka yang harus keluar dan kegiatannya tidak bisa dilakukan dari rumah.
Baca Juga: Cut Meyriska Unggah Foto Kecil Roger Danuarta di Hari Ulang Tahunnya, Netizen: Sekilas Kayak Cewek
Perubahan tersebut tentu juga berdampak luas di banyak sektor.
Pasalnya berubahnya aktivitas masyarakat tersebut membuat dunia usaha sepi, seperti bidang pariwisata, transportasi online, penjuaan retail dan masih banyak lagi.
Berjalannya waktu, tinggal di rumah dinilai tidak bisa selamanya diterapkan untuk menjaga keseimbangan perekonomian.
Sejumlah negara pun mulai melonggarakan kebijakan terkait mobilitas warganya.
Di sisi lain, virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 masih terus mengancam.
Korban jiwa akibat virus corona pun terus bertambah.
Di sinilah, pola hidup baru atau new normal life akan diimplementasikan.
Lantas, apa dan seperti apa new normal life tersebut?
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmita mengatakan, new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Menurut Wiku, prinsip utama dari new normal life itu sendiri adalah dapat menyesuaikan dengan pola hidup.
"Secara sosial, kita pasti akan mengalami sesuatu bentuk new normal life atau kita harus beradaptasi dengan beraktivitas, dan bekerja, dan tentunya harus mengurangi kontak fisik dengan orang lain, dan menghindari kerumunan, serta bekerja, bersekolah dari rumah," kata Wiku dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Wiku menerangkan, secara sosial disadari bahwa hal ini akan berpengaruh.
Pasalnya, ada aturan yang disebutkan dalam protokol kesehatan untuk menjaga jarak sosial dengan mengurangi kontak fisik dengan orang lain.
Masyarakat, kata Wiku, akan menjalani kehidupan secara new normal life hingga ditemukannya vaksin dan dapat digunakan sebagai penangkal virus corona.
"Transformasi ini adalah untuk menata kehidupan dan perilaku baru, ketika pandemi, yang kemudian akan dibawa terus ke depannya sampai tertemukannya vaksin untuk Covid-19," katanya lagi.
Beberapa ahli dan pakar kesehatan dunia telah memastikan bahwa kemungkinan paling cepat dapat ditemukannya vaksin adalah pada 2021.
Artinya, masyarakat harus menjalani kehidupan secara new normal life hingga tahun depan, bahkan lebih.
Oleh karenanya, perubahan perilaku akan menjadi kunci optimisme dalam menghadapi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah atau yang dikenal sebagai new normal life.
"Tapi kita harus berpikiran positif, karena Indonesia punya kapasitas yang besar dan gotong royong, marilah kita gotong royong agar terbebas dari Covid-19," imbuhnya.
Konsep pola hidup normal baru ini merupakan salah satu yang ditekankan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyebutkan sejumlah hal yang harus diperhatikan pemerintah suatu wilayah atau negara untuk melonggarkan pembatasan terkait pandemi Covid-19.
Hal itu diunggahnya melalui Twitter-nya baru-baru ini.
Salah satu yang diungkapkan oleh Tedros yakni mendidik, melibatkan dan memberdayakan masyarakatnya untuk hidup di bawah new normal life.
Diantara unit bisnis yang siap melakukan new normal life adalah PT Pelni (Persero).
Direktur Utama PT Pelni, Insan Purwarisya L. Tobing mengatakan skenario yang sedang disusun ini akan berlaku bagi seluruh karyawan, mitra kerja dan para pelanggan Pelni dengan menggunakan teknologi digital.
Salah satunya di bisnis trasportasi laut.
"Kami juga membentuk Tim Task Force penanganan Covid-19, dengan fungsi dan tugas untuk menyusun rencana kebijakan perusahaan dan mempersiapkan langkah antisipasi terjadinya fase New Normal Life di Pelni," ucap Insan, Selasa (19/5/2020).
(*)
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |