Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Beberapa pasien positif corona alias Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Martodirjo (Smart) Pamekasan sudah mulai jenuh dan stres.
Dalam ruang isolasi, mereka bahkan berteriak minta dipulangkan agar bisa merayakan lebaran di rumah.
Namun, permintaan para pasien positif Covid-19 itu langsung ditolak karena pihak rumah sakit tidak mau mengambil risiko.
Meskipun, sudah banyak keluarga pasien yang datang untuk memohon.
"Kami tolak permintaan pulang dari pasien atau keluarga pasien Covid-19," terang Ketua Penanganan Covid-19 RSUD Smart Pamekasan Syaiful Hidayat.
Dikatakan Saiful lebih lanjut, banyak keluarga pasien yang mengancam dokter dan perawat karena merasa tak terima permintaannya ditolak.
Namun, seperti yang dilansir dari Kompas.com, pihak rumah sakit tetap dengan pendiriannya untuk tak mengijinkan para pasien pulang.
Hal tersebut untuk menghindari meluasnya penularan virus Covid-19 ke keluarga dan tetangga pasien.
Pihak RSUD Smart Pamekasan bahkan sampai mengunci pintu untuk menghindari para pasien kabur.
"Saya menghimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan agar tidak terinfeksi Covid-19. Kalau sudah positif, maka berat konsekuensinya," katanya.
Ibu Muda
Sebagai tambahan informasi, terjadi penambahan kasus positif Covid-19 di Madura.
Sehingga hingga Sabtu (23/05/2020) malam, jumlah pasien positif Covid-19 di Madura sudah ada sebanyak 30 orang.
Kasus terakhir adalah seorang ibu muda berinisial N (26), warga Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan.
"Hari ini hasil Swab/PCR ketiga keluar, dinyatakan positif," ungkap Juru Bicara Humas Gugus Tugas Covid-19 Bangkalan, Agus Zain, seperti yang dikutip dari Tribun Madura.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Madura |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |