Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Sejumlah warga, yang mayoritas emak-emak, mengamuk dan memblokir jalan raya, lantaran tak mendapatkan bantuan sembako yang diperuntukkan bagi masyarakat terdampak corona.
Peristiwa ini terjadi di Kelurahan Kamoro Jaya, Distrik Wania, Mimika, Papua, pada Rabu (27/5/2020).
Dilansir Grid.ID dari Banyumas.tribunnews, emak-emak dari beberapa RT di distrik tersebut menutup ruas jalan yang menghubungkan Kota Timika dan Distrik Mimika Timur.
Mereka mengamuk lantaran sebagian warga lain di rukun tetangga (RT) berbeda telah mendapat bantuan sembako dari Pemkab Mimika.
Warga memblokir jalan menggunakan kayu, pohon pisang, dan meja.
Akibat aksi tersebut, kendaraan yang hendak menuju Kota Timika dan Distrik Timika Timur tak bisa melintas.
Kemacetan pun terjadi akibat aksi tersebut.
Aksi tersebut berakhir setelah polisi dan sejumlah anggota DPRD Mimika menemui warga yang menutup jalan.
Salah satu perwakilan warga RT 39 Kelurahan Kamoro Jaya, Linda mengaku telah menanyakan perihal bantuan itu kepada perangkat RT.
Tapi, tak ada tanggapan.
Warga pun kesal dan melakukan aksi tersebut.
Baca Juga: Dapat Remisi Lebaran, Seorang Napi Teroris di Lapas Lowokwaru Malang Akan Bebas Akhir Mei!
Setelah bernegosiasi dengan polisi dan perwakilan anggota DPRD Mimika, warga membubarkan diri.
"Kalau sampai besok kami masih belum dapat (bantuan), maka akan kami palang lagi," kata Linda.
Sementara itu, anggota DPRD Mimika dari Fraksi Golkar, Marianus Tandiseno meminta pihak Kelurahan Kamoro Jaya segera menyelesaikan masalah ini.
Marianus khawatir warga melakukan aksi susulan dan menyebabkan lalu lintas menuju Kota Timika dan Distrik Mimika Timur terhambat.
“Saya harapkan persoalan ini tidak berlarut. Besok untuk Kelurahan Kamoro Jaya segera dituntaskan," kata Marianus.
Marianu menyebut, DPRD Mimika akan memanggil pihak terkait untuk menanyakan proses pembagian bantuan sembako di tengah pandemi virus corona baru atau Covid-19.
"Kami berharap pembagian sembako ini segera diselesaikan,” ujar Marianus.
Sebelumnya diberitakan melalui Kompas.com, bahwa Pemerintah Indonesia telah menambah anggaran belanja sebanyak Rp 405,1 triliun ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, yang akan digunakan untuk penanganan wabah virus corona.
Fokus anggaran dari stimulus ketiga ini terbagi menjadi empat, yaitu belanja di bidang kesehatan, jaring pengaman sosial (social safety net), dukungan kepada industri, serta untuk program pemulihan ekonomi nasional.
Di dalam jaring pengaman sosial, pemerintah memberikan berbagai bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat yang terdampak wabah virus corona.
Diharapkan, dengan bansos ini masyarakat dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pangan dan menjaga daya beli.
(*)
Sentil Vadel Badjideh yang Pernah Joget di Kantor Polisi, Kuasa Hukum Nikita Mirzani: Tidak Beretika
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |