Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Semenjak adanya pandemi corona atau Covid-19, kegiatan belajar mengajar sementara waktu dilakukan secara mandiri.
Siswa-siswi serta guru diharapkan dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara virtual.
Namun, pada kenyataannya banyak siswa-siswi yang masih kesulitan menerapkan metode pembelajaran ini.
Salah satunya adalah Alfiatus Sholehah, siswi SDN Pademawu Barat 1 Pamekasan, Madura.
Melalui surat elektronik yang ia kirim lewat WhatsApp, Alfiatus curhat kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
"Assalamualaikum Wr.Wb. Bapak Menteri yang terhormat, sebelumnya saya minta maaf dan berterima kasih, karena saya bisa menulis surat kepada bapak Menteri melalui lomba ini,"
"Nama saya Alfiatus Sholehah, siswi kelas V B SDN Pademawu Barat 1, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan," tulisnya seperti yang dikutip dari Suryamalang.com.
Alfiatus kemudian bercerita, selama belajar di rumah ini, dia menjadi punya banyak waktu untuk membatu pekerjaan ibunya sebagai buruh tani.
Meski begitu, dirinya tak jarang merasa terbebani karena tidak memiliki smartphone sebagai sarana belajar.
"Sejak adanya corona, saya tidak bisa masuk sekolah lagi, tapi itu bisa mengurangi beban ibu saya. Karena bisa membantu pekerjaan ibu saya,"
"Bapak Menteri, saya dilahirkan dari keluarga yang kurang mampu, orang tua saya hanya buruh tani. Dengan adanya corona, saya jadi bingung, karena belajarnya harus pakai HP android, sedangkan saya tidak punya," tulis Alfiatus.
Ia bahkan mengaku jika ibunya sampai harus mencari utangan untuk membelikan paket data agar dapat belajar.
Selain itu, terlalu lama belajar di rumah juga sudah membuat Alfiatus kangen terhadap suasana kelas dan seisinya.
"Saya juga merasa kasihan, karena ibu saya harus cari utangan untuk membeli paket internet agar saya bisa belajar di rumah,"
"Tapi saya ingin segera masuk sekolah, ingin bertemu guru dan teman-teman saya, apalagi sekarang bulan Ramadan, biasanya di sekolah diadakan kegiatan pondok Ramadan, tapi karena corona, semua itu tidak ada lagi," tulisnya.
Gadis kecil itu pun berharap jika nantinya kebijakan belajar di rumah masih berlaku, dirinya bisa mendapatkan bantuan.
Sebab, Alfiatus mengaku masih semangat belajar dan ingin lulus dengan nilai baik.
"Kalau bapak Menteri masih mau meliburkan sekolah, saya hanya ingin bantuan uang dan paket internet untuk belajar mandiri di rumah,"
"Walaupun saya hanya anak buruh tani, tetapi saya tetap semangat belajar dan ingin lulus dari sekolah ini dengan baik," tulisnya.
Menang dan Berkesempatan Telewicara
Melalui surat ini, akhirnya keluh kesah Alfiana didengar oleh Mendikbud Nadiem Makarim.
Ia bahkan berkesempatan untuk berbincang dengan Nadiem dalam sebuah telewicara pada Minggu (24/05/2020).
Sebab, dari 3.172 surat elektronik yang masuk, surat dari Alfiatus lah yang berhasil menyentuh hati Nadiem.
Baca Juga: Tasya Kamila Setuju dengan Kebijakan Nadiem Makarim untuk Hapus Ujian Nasional
Melansir dari Wartakotalive.com, pada 11 hingga 17 Mei 2020 lalu Kemendikbud mengadakan lomba menulis surat untuk Mendikbud Nadiem.
Perlombaan ini pun bisa diikuti baik oleh siswa-siswi maupun guru SD dari seluruh penjuru Indonesia.
Tema dari perlombaan menulis surat ini adalah tentang pengalaman selama menerapkan kebijakan belajar mandiri di rumah saat pandemi Covid-19.
Serta, tentang kesan bulan Ramadhan dan harapan dalam perayaan Idul Fitri tahun ini.
Mendikbud Nadiem Makarim pun telah memilih dua guru dan tiga siswa yang suratnya paling inspiratif, salah satunya adalah milik Alfiatus.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Warta Kota,SuryaMalang.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |