Grid.ID - Program #NontonTeaterDiRumahAja kali ini mengangkat lakon Sinden Republik yang dapat disaksikan pada Sabtu, 30 Mei dan Minggu, 31 Mei 2020 pukul 15.00 WIB di website indonesiakaya serta channel Youtube IndonesiaKaya.
Trio kreatif Indonesia Kita yang terdiri dari Butet Kertaradjasa, Agus Noor, dan almarhum Djaduk Ferianto ini menggandeng budayawan Sujiwo Tejo sebagai sutradara untuk pementasan ini.
Lakon Sinden Republik yang ditayangkan ini merupakan rekaman dari pementasan yang diselenggarakan pada 29-30 Mei 2015 di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Sinden Republik ini berkisah mengenai obsesi Sinden Sepuh yang prihatin melihat murid-muridnya belum bisa memaknai hakikat seorang sinden.
Ia kemudian mengutus para muridnya untuk menemukan seorang sinden kenamaan yang melegenda bernama Ngatijah.
Pesinden yang tidak diketahui dimana rimbanya ini konon kabarnya memiliki rajah di punggungnya.
Rajah di punggung sinden itulah, kunci yang harus ditafsirkan, dibedah dan dimaknai kembali, agar relevan dengan kondisi sosial politik yang sedang berlangsung.
Rajah di punggung sinden itu adalah jejak sejarah yang ditorehkan para pemimpin bangsa ini.
Saat mencari sinden itulah, perlahan-lahan banyak hal terkuak dan terbuka, menyangkut sejarah yang selama ini ditutup-tutupi.
Perjalanan mencari sinden itu menjadi perjalanan menelusuri sejarah para tokohnya, yang kemudian mengetahui masa lalunya.
Baca Juga: Nyanyi Sunyi Revolusi, Kisah Hidup dan Pergulatan Batin Amir Hamzah
“Pementasan ini mengajak masyarakat untuk tidak hanya melihat suatu hal sekedar hitam dan putih, tapi berpikir kritis untuk mencari makna lain yang tersirat di dalamnya.
Penonton tidak hanya melihat suka duka dunia sinden, tetapi juga merefleksikan bermacam persoalan berbangsa dan bernegara yang masih berkorelasi hingga saat ini, seperti korupsi, persoalan ekonomi hingga pentingnya merawat seni dan kebudayaan tanah air,” ujar Sujiwo Tejo yang juga berperan sebagai Sinden Sepuh dalam pementasan ini.
Pementasan ini dikolaborasikan dengan para penyanyi perempuan berbasis tradisi, seperti Soimah, Endah Laras, Sruti Respati, Megan Colleen O’Donoghue, dan Rita Tila
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka