Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Sudah berbulan-bulan warga terkurung di rumah dalam upaya menaati himbauan sosial distancing dan physical distancing.
Namun, selama itu banyak warga yang mulai muak dan stres hingga akhirnya nekat keluar rumah untuk berjalan-jalan.
Hal ini terlihat dari membludaknya pengunjung di kawasan wisata Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Udara yang sejuk di kawasan wisata Tawangmangu jadi pilihan banyak orang untuk melepas stres setelah berbulan-bulan hanya berdiam diri di dalam rumah.
Lonjakan wisatawan ini pun menjadi ladang rezeki bagi para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan wisata Tawangmangu.
Seperti yang dikatakan oleh salah seorang PKL bernama Wahyudi.
Setelah 2 bulan pemasukannya anjlok karena kondisi yang sepi sejak adanya pandemi corona, kini dirinya pun mulai menarik napas lega.
"Sebenarnya seminggu ini sudah mulai ramai. Hanya saja puncaknya memang hari ini. Alhamdulillah," ujarnya seperti yang dikutip dari Tribun Solo, Minggu (31/05/2020).
Namun, Wahyudi enggan menyebutkan nominal pendapatannya dalam seminggu terakhir.
Ia hanya mengatakan jika omset lebaran tahun ini tak sebanyak tahun lalu.
"Pokoknya ada lah, yang jelas dibanding lebaran tahun lalu, masih banyak tahun lalu," ujarnya.
Meski ikut kecipratan rejeki, namun Wahyudi juga mulai waswas dengan naiknya jumlah wisatawan.
Oleh sebab itu, ia juga melakukan langkah antisipasi agar pengunjung yang mampir ke warungnya tidak berpotensi menularkan virus corona atau Covid-19.
"Saya sediakan cuci tangan, suhunya juga saya cek."
"Untuk yang tidak pakai masker kami tegur dan tidak boleh ke sini lagi," tandasnya.
Sebagai tambahan informasi, wisatawan ternyata tak hanya memadati kawasan wisata di Tawangmangu saja.
Melansir dari Kompas.com, ratusan wisatan baik dari dalam maupun luar kota juga memadati pantai selatan Gunungkidul, Yogyakarta.
Namun sayang, mereka harus menunda rencana liburan mereka karena kawasan wisata di pantai selatan Gunungkidul masih ditutup.
"Kami perintahkan mereka pulang," ujar Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, Surisdiyanto, Senin (25/05/2020).
"Kami ajak bicara baik-baik, intinya mereka harus segera meninggalkan pantai karena belum boleh berkunjung," lanjutnya.
Dikatakan oleh Suris, kebanyakan wisatawan menggunakan jalur tikus atau jalur alternatif yang masih bisa dilalui.
Namun, setelah kejadian ini pihaknya mengaku akan memperketat penjagaan dengan menempatkan petugas Dispar di setiap posko penyekatan di perbatasan kabupaten.
"Penjagaan di pintu masuk wisata akan lebih kami tingkatkan pada libur Lebaran ini," terang Suris.
Pihaknya pun juga membantah jika pantai sudah boleh dikunjungi pada Juni nanti.
Sebab, hingga saat ini, pihaknya masih memegang maklumat Kapolri tentang pencegahan penyebaran Covid-19.
"Hingga kini belum ada kebijakan untuk membuka lokasi wisata pada bulan Juni," pungkasnya.
(*)
Pak Tarno Derita Sakit Stroke, Istri Pertama Ngaku Ogah Jenguk Gegara Kelakuan Bini Muda: Pelakor Itu!
Source | : | Kompas.com,Tribun Solo |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |