Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID - Aktor John Cusack mengaku diserang petugas kepolisian saat sedang merekam aksi protes di Chicago, Amerika Serikat.
John Cusack mengunggah momen penyerangan itu ke akun Twitter miliknya.
Bersamaan dengan itu, ia menceritakan kejadiannya dalam serangkaian kicauan.
"Polisi tidak senang aku merekam mobil terbakar, makanya mereka menghampiriku dan memukul sepedaku," tulisnya sambil menyertakan sebuah video.
Dalam video tersebut, polisi terdengar berteriak mengusir John Cusack dari lokasi kerusuhan.
"Minggir! Pergi dari sini! Bawa sepedamu pergi dari sini sekarang!" teriak polisi.
Baca Juga: Dikabarkan Dibekuk Polisi saat Ikut Unjuk Rasa, Halsey: Aku Ditembak, Disemprot!
Cusack pun mengiyakan permintaan polisi untuk pergi dari lokasi kerusuhan.
"Baik, aku pergi," katanya sembari menghindar. Namun para petugas polisi terus membentak dan memukul sepedanya.
Tak hanya dihardik, Cusack mengaku disemprot cairan merica saat hendak meninggalkan lokasi kerusuhan.
I haven’t seen tear gas - but was hit by pepper spray - don’t know how a curfew can be started at nine with bridges blocked CTA not running -
— John Cusack (@johncusack) May 31, 2020
Be back out tonight a to see what I can
Pemain Love & Mercy ini mengatakan kepada rekannya bahwa situasi aksi demo saat itu sangat buruk.
"Buruk di Chicago, bro," kata Cusack kepada Alex Winter yang mengingatkannya untuk berhati-hati.
"Orang-orang marah- sekarang anarki dan penjarahan meluas- aku kiri Amerika menjadi hebat kembali dengan sangat cepat," imbuhnya dikutip Grid.ID, Selasa (2/6/2020).
Cops didn’t like me filming the burning car so they came at me with batons. Hitting my bike.
Ahhm here’s the audio pic.twitter.com/tfaOoVCw5v”— John Cusack (@johncusack) May 31, 2020
Menurut Cusack, beberapa aparat kepolisian memahami kemarahan pendemo.
Namun mereka hanya berusaha menjalankan tugas sebaik mungkin pada siang dan malam hari.
"Banyak polisi yang aku ajak bicara tadi malam- memahami kemarahan para pendemo & melakukan yang terbaik untuk mengurangi pada siang dan malam hari."
"Tetapi setelah perimeter dipasang di sekitar menara Trump dan jembatan dinaikkan-itu menjadi sangat menakutkan dan kejam- dinamika berubah menjadi kekacauan dengan cepat," cuitnya.
Many of police I talked to last night - understood rage of the protestors & did their best to deescalate during day & into night -
— John Cusack (@johncusack) May 31, 2020
But After perimeter was set around trump tower & bridges raised -it got so fearful and violent - the dynamic changed rapidly into chaos -
Seperti diketahui, kerusuhan saat ini tengah meledak di berbagai kota di Amerika Serikat.
Hal itu merupakan buntut dari demonstrasi warga atas kematian George Floyd.
Baca Juga: Polisi Injak George Floyd hingga Tewas, Agnez Mo Geram: Hatiku Terluka!
George Floyd adalah seorang warga kulit hitam yang dinyatakan tewas setelah seorang polisi menekan leher Floyd menggunakan lututnya.
Isu rasisme ini lantas membuat warga Amerika Serikat, termasuk selebritis melakukan aksi protes turun ke jalan.
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |