Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Media sosial sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat saat ini.
Bahkan sebagian orang merasa harus selalu mengunggah kesehariannya lewat media sosial.
Apakah kamu termasuk salah satu dari sekian banyak orang yang dalam sehari mengecek media sosial berkali-kali?
Media sosial memang bisa menghubungkan kita dengan siapapun dan dari manapun, serta bisa mengusir kebosanan.
Tapi, media sosial juga bisa menjadi pemicu dampak negatif lainnya.
Terutama pada remaja, media sosial pada remaja cukup menjadi perhatian serius.
Baca Juga: Hidupnya Selalu Terekspos, Nagita Slavina Akui Beratnya Jadi Istri Raffi Ahmad
Hal ini karena banyak usia remaja yang kecanduan menggunakannya.
Dengan media sosial para remaja ini menghabiskan waktu berjam-jam hingga lupa akan tanggung jawabnya di kehidupan nyata.
Biasanya para remaja akan lupa waktu karena asyik bermedia sosial seperti Facebook, Instagram dan Twitter.
Mereka akan selalu menggunakan media sosial tak hanya menjalin interaksi pertemanan, namun juga mencari informasi terbaru.
Memang tujuan awalnya adalah untuk mempermudah dalam menjalin pertemanan dan saling tukar informasi.
Namun, banyak di antaranya yang kelewat batas ketika bersosial media menggunakan smartphone.
Baca Juga: Sudah Hampir Berusia 40 Tahun, Song Ji Hyo Bahas Soal Rencana Menikah: Sulit Berurusan Denganku!
Dan ditakutkan ketika para remaja sudah kecanduan media sosial akan ada bahaya serius yang mengintai.
Mereka bahkan tak sadar hal berbahaya apa yang mengintai mereka ketika kecanduan media sosial.
Dilansir Grid.ID dari Tribunstyle, berikut 6 efek buruk kecanduan media sosial di kalangan remaja.
Mengurangi Produktivitas
Bukannya malah memperkaya ilmu pengetahuan, bermedia sosial berlebih akan sebabkan kurangnya produktifitas di kehidupan nyata para remaja.
Sebab ketika bosan biasanya remaja cenderung membuka feed Facebook, Instagram dan Twitter yang belum tentu bermanfaat bagi dirinya.
Hal tersebut akan menjauhkan para remaja dari ide-ide cemerlang yang seharusnya didapatkan ketika masih remaja.
Mengurangi Aktivitas Fisik
Jika para remaja sudah terlanjur kecanduan dengan media sosial sudah tentu dirinya kurang aktifitas fisik secara signifikan.
Hal itu akan memengaruhi tumbuh kembang kemampuan mental, skill tertentu, dan keterampilan fisik.
Sebelum hal tersebut semakin parah sebaiknya ubah kebiasaan membuka media sosial selama berjam-jam.
Menurunkan Konsentrasi
Bukan rahasia lagi jika remaja yang kecanduan media sosial akan kehilangan konsentrasi.
Hal itu bisa terjadi lantaran para remaja ini akan cenderung meluangkan waktu membuka media sosial daripada memperdulikan tugasnya.
Padahal seharusnya mereka berkewajiban secara akademis untuk menyelesaikan tugas sekolah, ulangan, atau pekerjaan rumah yang membutuhkan konsentrasi.
Menimbulkan Kecemburuan Sosial
Akibat nyata dari kecanduan media sosial adalah timbulnya kecemburuan sosial.
Hal itu terjadi ketika para remaja terlalu sibuk mengamati aktivitas teman di media sosial yang memperlihatkan keberhasilan.
Sehingga para remaja cenderung cemburu melihat keberhasilan teman mereka.
Kecemburuan para remaja tersebut bermacam-macam mulai dari cara berpakaian hingga destinasi liburan.
Rentan Jadi Korban Cyber-Bullying
Nah, akibat satu ini juga sering terjadi di kalangan remaja yang kecanduan media sosial.
Mereka yang kecanduan akan cenderung menjadi objek cyber bullying yang akan memengaruhi mental sang remaja yang jadi korban.
Ditakutkan jika cyber-bullying akan berkelanjutkan di kehidupan nyata para remaja.
Mengalami Gangguan Tidur
Di urutan selanjutnya adalah kurangnya kebutuhan tidur pada remaja akibat kecanduan dalam menggunakan media sosial.
Para remaja ini akan terus-menerus penasaran tentang apa aktifitas terbaru teman mereka yang ada di media sosial.
Parahnya mereka akan menggunakan media sosial hingga berjam-jam dan akhirnya menganggu pola tidur.
Menjauhkan dari Keluarga
Berdasarkan Psychology Today, media sosial dapat menyebabkan remaja kehilangan koneksi dengan keluarga dan sebaliknya memandang 'teman' sebagai 'fondasi' mereka.
Jadi, untuk orangtua yang tidak ingin anak-anaknya kecanduan media sosial, lebih baik mulai mengawasi atau mengarahkan mereka dalam penggunaan media sosial yang baik.
(*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | Style.tribunnews.com,health.grid.id,lifestyle.kompas.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |