Grid.ID - Ketika Nazi Jerman berkuasa di hampir seluruh daratan Eropa (1939-1944), Adolf Hitler selain menerapkan kebijakan rasial terhadap warga Yahudi juga menghendaki penghapusan terhadap orang-orang yang dianggap tidak normal.
Mereka yang dianggap tidak normal itu adalah para kaum gipsi, warga infalid secara fisik, warga yang mengalami kelainan genetika bawaan, dan kaum transgender.
Sebagai orang-orang yang dikhawatirkan akan merusak ras Jerman (Arya), warga Eropa yang dianggap tidak normal itu langsung dimasukkan ke kamp-kamp konsentrasi untuk dibunuh dalam kamar gas beracun.
Sekitar 300.000 orang-orang invalid telah tewas di kamar-kamar gas kamp konsentrasi yang tersebar di berbagai negara.
Misalnya kamp konsentrasi yang terkenal horornya sebagai lokasi pembunuhan massal (holocaust) warga Yahudi, yakni kamp Auschwitz, Polandia.
Tapi ternyata ada satu keluarga Yahudi asal Rumania yang bisa lolos dari holocaust meskipun sudah dimasukkan ke kamp konsentrasi Auschwitz.
Keluarga unik berjumlah 7 orang yang dikenal sebagai keluarga besar Ovitz itu bisa lolos dari holocaust karena semuanya bertubuh cebol.
Dengan semua badannya yang berukuran kerdil, keluarga Ovits ketika dimasukkan ke kamp Auschwitz sebenarnya bisa dipastikan tak akan pernah kembali dalam kondisi hidup.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Intisari Online |