Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Beberapa waktu lalu seorang ibu di Desa Tandun Barat, kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) Riau, harus berurusan dengan hukum.
RMS (31) dikabarkan harus berurusan dengan polisi karena ia dilaporkan oleh petugas keamanan telah mencuri sawit milik PTPN V Sei Rokhan.
Seperti dikutip Grid.ID sebelumnya, Paur Humas Rohul Ipda Ferry Fedly RMS telah menerima laporan adanya kasus pencurian sawit.
Sebelumnya laporan yang diterima oleh pihak berwajib telah dilakukan penyelidikan.
Penyidik sempat meminta pelapor untuk melakukan upaya mediasi dengan pihak terlapor.
Namun pihak pelapor tak mau memutuskan sebelum laporan diterima oleh direksi PTPN V.
"Pihak pelapor tidak dapat memutuskan karena yang dapat memutuskan adalah Direksi PTPN V Pekanbaru," sebut Ferry.
Ya, meskipun kerugian hanya mencapai 76.500 Rupiah, pihak security perusahaan BUMN tak mau mencabut laporan tersebut.
Padahal RMS telah meminta maaf dan mengaku nekat mencuri demi membeli beras untuk kebutuhan anak-anaknya.
Baca Juga: Usai Bebas dari Penjara, Roro Fitria Ceritakan Kegiatannya di Rumah
Selanjutnya melansir informasi terbaru dari Kompas pada (6/6/2020), ibu dilaporkan telah mencuri sawit itu kembali memohon maaf secara langsung pada Dirut PTPN V Jatmiko K Santosa.
Di kediamannya, Di Desa Koto Tandun, kecamatan Tandun, Rohul Kamis(4/6/2020) malam, ibu tiga anak itu mengaku telah menyesali perbuatannya.
"Saya menyesal, Pak. Saya minta maaf yang sebesar-besarnya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi, Pak," ucap RMS.
Junaidi (43) selaku suami RMS terlihat ikut serta dalam permohonan maaf atas tindakan istrinya kala itu.
Sebagi kepala keluarga, Junaidi mengaku akan bertanggung jawab terhadap istri dan keluarganya.
Ia berhjanji akan membina istrinya dengan baik agar tidak kembali terjerumus ke jalan yang salah.
"Saya sebenarnya malu dan tidak menyangka istri saya berbuat seperti ini. Sudah saya ingatkan jangan seperti itu lagi."
"Jadi, saya minta maaf kepada semua pihak, terutama PTPN V. Ke depannya saya janji akan jaga istri saya," tutur Junaidi yang diketahui sebagai buruh serabutan.
Menanggapi permohonan maaf pasangan suami istri tersebut, Jatmiko berharap kejadian ini bener-benar tidak terulang kembali.
"Tentu harapan kita ke depan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Karena yang namanya pencurian itu tidak dibenarkan," ungkap Jatmiko.
Mulanya Jatmiko mengaku sempat kaget dengan berita yang tengah beredar di media sosial.
"Jujur saya sendiri sangat kaget dengan informasi yang beredar di media. Karena, sepemahaman saya, kami tidak melakukan kegiatan seperti itu."
"Artinya, kami dalam masalah hukum tetap melihat sisi kemanusiaannya juga."
"Tapi kan, di berita yang beredar seolah-olah kami tidak punya rasa kemanusiaan. Makanya, saya datang langsung mengecek seperti apa yang sebenarnya," ungkap Jatmiko.
Baca Juga: Putri Semata Wayangnya Rayakan Wisuda Secara Virtual, Titi Rajo Bintang Bagikan 3 Ekspresi Berbeda
Dengan demikian, Jatmiko telah menerima permohonan maaf yang diutarakan keluarga RMS.
Jatmiko bahkan memberikan santunan terhadap keluarga RMS secara pribadi.
Selain itu, Jatmiko juga menawarkan pekerjaan pada Junaidi dan istrinya untuk menjadi buruh harian di perusahaannya.
"Nanti akan kami cek barangkali memang ada ruang buat Ibu Richa dan suami bekerja harian di tempat kita," pungkas Jatmiko.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | kompas,Grid.ID |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |