Alih-alih Ingin Terhindar dari Covid-19, Gunakan Sarung Tangan saat Belanja Justru Memancing Masalah Baru! Pakar Ungkap Alasannya
Foto 1
Caption: WHO tidak merekomendasikan sarung tangan saat berbelanja.
Credit: Freepik
Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Selama pandemi Covid-19 belum usai, kita diwajibkan memakai masker saat berada di tempat umum dan mempraktikkan kebersihan, seperti mencuci tangan terutama setelah menyentuh barang di tempat umum.
Beberapa orang juga mengenakan sarung tangan ketika bepergian, termasuk saat pergi ke supermarket atau apotek.
Apakah memakai sarung tangan adalah langkah baik dan dianjurkan untuk mencegah penularan Covid-19?
Jawabannya adalah tidak.
Baca Juga: Kenang Proses Pendekatan dengan Sabai Morscheck, Ringgo Agus Rahman: Iseng, Tanpa Ada Niat Nikahin!
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, seorang ahli kebersihan mengatakan, memakai sarung tangan bukan cara terbaik untuk itu.
Memakai sarung tangan disebut justru lebih banyak menimbulkan bahaya dibandingkan manfaatnya.
"Apa gunanya sarung tangan? Saat Anda berjalan di sekitar supermarket, Anda bisa dengan mudah menyentuh hidung, mulut, dan mata Anda dengan tangan yang bersarung," kata seorang profesor di London School of Hygiene and Tropical Medicina, Sally Bloomfield, dikutip dari Huffpost.
Menurut dia, banyak orang berpikir bahwa memakai sarung tangan merupakan satu paket perlindungan dengan menggunakan masker, seperti yang dilakukan petugas kesehatan di rumah sakit.
Padahal petugas kesehatan telah dilatih untuk menggunakan sarung tangan dengan benar, termasuk cara melepas dengan aman.
Sehingga, petugas kesehatan yang kontak langsung dengan pasien tidak akan terkena cairan tubuh pasien yang dirawatnya.
Bagi masyarakat umum, Bloomfield menyebut, penggunaan sarung tangan tidak masuk akal.
Sebab, sarung tangan hanya perpanjangan tangan kita dan jika memakainya membuat orang merasa aman, maka hal itu merupakan salah besar.
Bloomfield mengatakan, pemahaman masyarakat tentang transmisi melalui tangan dan permukaan tak sebesar pemahaman mereka tentang jarak sosial.
"Sentuhan permukaan yang terkontaminasi oleh virus pada wajah Anda dengan tangan bersarung, sama dengan menyentuh wajah Anda dengan tangan," kata dia.
"Kita tahu dari beberapa penelitian bahwa virus dapat hidup di permukaan hingga 72 jam," lanjut Bloomfield.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga tidak merekomendasikan masyarakat umum untuk memakai sarung tangan.
"Secara teratur mencuci tangan Anda menawarkan lebih banyak perlindungan terhadap peparan Covid-19 daripada mengenakan sarung tangan karet," demikian pedoman WHO.
Sementara itu, dosen senior bidang mikrobiologi di Universitas of Sussex Dr Ed Wright mengatakan, penggunaan sarung tangan hanya bisa dilakukan ketika mencuci tangan tidak dimungkinkan dan pembersih tangan tidak tersedia.
Jika berada dalam kondisi itu dan terpaksa harus menggunakan sarung tangan, ia mengingatkan agar membuangnya dengan aman dan benar.
"Melepas dan membuang sarung tangan yang aman akan berarti bahwa jika virus di permukaan, tidak ada yang tersisa di tangan Anda," kata Ed.
"Menggunakan sarung tangan dengan benar sangat penting karena seperti halnya masker wajah, jika digunakan secara tidak benar, justru akan meningkatkan risiko paparan virus," lanjut dia.
Baca Juga: Kenang Proses Pendekatan dengan Sabai Morscheck, Ringgo Agus Rahman: Iseng, Tanpa Ada Niat Nikahin!
Mengenai kekhawatiran masyarakat bahwa virus bisa menular melalui kulit, kedua ahli itu membantahnya.
Mereka menegaskan, rute penularan utama virus corona adalah pernapasan, seperti menghirup tetesan (droplet) orang yang terinfeksi saar bernapas, berbicara, atau batuk.
Lebih baik membersihkan tangan sebelum dan sesudah pergi ke supermarket atau ruang publik lainnya dengan aturan 20 detik.
(*)
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |