Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Menikah dengan Agus Harimurti Yudhoyono membuat Annisa Pohan harus belajar banyak tentang keluarga sang suami.
Annisa Pohan berasal dari keluarga berdarah Batak.
Sementara suaminya, AHY, merupakan pria berdarah jawa.
Budaya keduanya pun cukup berbeda.
Dan jelas keduanya memiliki kisah tersendiri di balik pertemuan dengan keluarga masing-masing.
Baru-baru ini, Annisa Pohan menceritakan bagaimana pengalaman sang suami saat pertama kali bertemu dengan ayahnya.
Dilansir dari Instagram @annisayudhoyono, Annisa membagikan potret kebersamaan dengan keluarga besarnya.
"Sebagai seorang laki-laki Batak, Ayah sangat family man, walaupun suku batak terkenal keras itu hanya casingnya aja," ungkapnya.
Namun, meski terlihat garang, rupanya ayah Annisa adalah orang yang begitu lembut.
"Begitu menghadapi keluarga hatinya rinto, dengan istri pasti mengalah dan dengan anak-anak khususnya anak laki itu dianggap raja, semua apa-apa untuk anak dulu. (Walau tetap dengan gaya batak ya, tapi kami semua merasakan pengorbanan dan kasih sayang beliau terhadap keluarga)," imbuh Annisa.
Annisa pun menceritakan bagaimana gaya berpendapat keluarganya yang bebas.
Well, meski begitu, tidak ada loh yang sakit hati dengan diskusi yang keras ini.
Dan hal tersebut membuat keluarganya terasa ramai meski hanya terdiri dari sedikit orang.
"Dalam keluarga Pohan, kami terbiasa berpendapat bebas dengan gaya kami masing-masing tanpa ada yang sakit hati dan menghargai pendapat yang lain," terang Annisa.
"Jadi walau sedikit orang, tapi lumayan ramai," imbuhnya.
Annisa juga menceritakan bagaimana ibunya yang berdarah Jawa juga bisa beradaptasi dalam diskusi itu.
Bahkan, Almira sang putri yang cenderung pendiam pun bisa ikut berekspresi saat berada dalam keluarganya.
"Ibu saya walau perempuan Jawa, ada darah Surabaya yg bisa ikut di dalamnya hehe," tulis Annisa.
"Almira yang pendiam pun bisa bebas berekspresi dan menjadi ikut cerewet kalau sedang bersama keluarga Pohan," imbuhnya.
Annisa juga menambahkan bagaimana ekspresi kaget sang suami saat awal-awal bertemu dengan mertuanya dulu.
Bagaimanapun budaya Jawa lebih cenderung pada lemah lembut.
"Mungkin mas Agus awal(nya) kaget hehe dengan tone tinggi kami," pungkasnya.
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |