Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Zara merupakan salah satu merek pakaian dan sepatu yang sudah terkenal di hampir seluruh penjuru dunia.
Namun sayangnya, kabar buruk harus menimpa penggemar merek fesyen asal Spanyol ini.
Dilansir dari The Guardian, Inditex selaku perusahaan induk Zara mencatat penurunan penjualan sebesar 44%.
Pada kuartal pertama 2020, Inditex mengalami pukulan keras dengan penurunan penjualan sebesar Rp 52,8 triliun.
Kerugian yang didapat pun mencapai Rp 6,5 triliun.
Baca Juga: Punya Pengalaman Buruk di Masa Muda, Raffi Ahmad Merasa Lebih Baik Setelah Nikahiv Nagita Slavina
Penurunan ini disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang tengah menyebar di seluruh dunia.
Hampir seperempat gerai Zara tutup sampai Senin (8/6/2020).
Pemilik perusahaan pun berencana menutup 1.000-1.200 gerai Zara di seluruh dunia untuk mengatasi kerugian ini.
Pengurangan gerai ini membuat jumlah toko Zara yang awalnya 7.412 menjadi sekitar 6.700-6.900.
Selain Zara, Inditex juga merupakan perusahaan yang menaungi merek-merek seperti Bershka, Pull & Bear, dan Massimo Dutti.
Penutupan gerai ini akan difokuskan pada Asia dan Eropa.
Kendati demikian, Inditex mengatakan bahwa jumlah karyawan akan tetap stabil.
Para staf yang biasanya bekerja di toko, akan ditempatkan di bagian lain seperti gerai online.
Pertumbuhan penjualan online dinilai menutupi beberapa kerugian, kata Inditex.
Beberapa produk Inditex seperti YoY naik sebanyak 50% pada kuartal awal 2020, dan April ini penjualan naik lagi sebanyak 95%.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Guardian |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |