Grid.ID - Era new normal atau tatanan kehidupan baru di tengah pandemi virus corona membuat kebutuhan untuk melakukan tes Covid-19 semakin meningkat.
Masyarakat yang ingin bepergian dengan menggunakan moda transportasi umum, seperti kereta api, pesawat terbang, dan kapal laut harus menyertakan surat sehat bebas Covid-19, baik itu lewat rapid test dan polymerase chain reaction (PCR) maupun swab test.
Rapid test dan PCR untuk keperluan tracing (penelusuran) klaster penularan tidak dipungut biaya alias gratis karena dilakukan oleh pemerintah.
Namun bagi masyarakat yang melakukan tes secara mandiri mesti mendatangi rumahsakit (RS) dan fasilitas kesehatan (faskes) seperti laboratorium dan membayar sejumlah biaya.
Tingginya kebutuhan masyarakat untuk melakukan tes corona Covid-19 tentu menjadi peluang bisnis bagi industri kesehatan.
"Potensi bisnis alat tes PCR masih sangat besar, karena menjadi golden standard dalam pemeriksaan Covid-19," ujar Ahyahudin Sodri, Manajer Eksekutif Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki).
Grafik pasien Covid-19 yang masih bertambah juga menggambarkan kebutuhan tes PCR masih akan terus meningkat.
"Saat ini kebutuhan pemeriksaan PCR tinggi di daerah-daerah yang dengan angka terduga pasien Covid-19 tinggi, seperti Jawa Timur," katanya dilansir dari KONTAN, Jumat (12/6).
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Intisari Online |