Laporan Wartawan Grid.ID, Hananda Praditasari
Grid.ID - Buah hati memang menjadi kebahagiaan tersendiri bagi semua orang tua.
Kehadiran anak pun banyak diidam-idamkan oleh semua pasangan yang baru saja menikah.
Meski begitu, anak sejatinya merupakan kehendak dari Tuhan yang tidak bisa dipaksakan.
Kini pasangan musisi Tantri Kotak dan Arda Naff membuktikan bahwa kehadiran buah hati memberikan pelajaran baru dalam hidupnya.
Meskipun Tantri merasa kewalahan mengurus buah hati, ia tetap bersyukur.
"Capek nggak? capeklah tapi bersyukur. Banyak yang belum diberikan kepercayaan jadi jangan mengeluh dengan situasi yang nanti akan dikangenin," tulis Tantri Kotak dalam salah satu unggahan di Instagram @tantrisyalindri.
Istri Arda Naff juga sedih mendengar banyaknya berita terkait orang tua yang tega membuang darah dagingnya sendiri.
"Gue sampe nggak kuat setiap baca berita bayi dibuang karena perbuatan terlarang," pungkasnya.
"Udah dosa berbuat ini makin dosa ngebuang. Bisa ya orang yang buang darah dagingnya sendiri," kata Tantri.
"Padahal selama 9 bulan ikatan antar ibu dan janin sudah terbentuk karena dia bisa merasakan tendangan kecil di dalam perut," ujarnya.
Mengingat banyaknya rekan Tantri yang menunggu kehadiran buah hati, dan mereka harus rela bersama untuk menunggu titipan dari sang Pencipta.
Ibu yang juga berprofesi sebagai vokalis dari grup musik 'Kotak' ini meluapkan kekesalannya.
"Gue selalu mengaminkan beberapa teman followers gue yang selalu minta doa dan ikhtiar agar memiliki keturunan."
"Gue paham rasanya, karena gue pun sempat menunggu 9 bulan sampai akhirnya Kara hadir, 9 bulan cukup berat! apalagi yang bertahun2," sambung Tantri.
Di akhir postingan Tantri kembali menegaskan dan memberikan motivasi untuk para orang tua.
"Nggak usah terbebani apapun, hubungan suami istri atas dasar cinta, bukan untuk memberikan sesuatu jika memang belum saatnya." imbun Tantri Kotak lagi.
"Percayalah, Allah Maha Mengatur dan paling tau kapan waktu yang tepat. Semoga yang belum memiliki keturunan, semoga kalian disegerakan ya. Amin," tandasnya.
(*)
Penulis | : | Hananda Praditasari |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |