Intisari-Online.com - Tahun lalu, Malaysia disebut sedang bernegosiasi dengan sejumlah negara untuk mendapatkan peralatan militer.
Disampaikan Menteri Pertahanan Malaysia, Mohamad Sabu, Jumat (19/4/2019) setahun silam, akan tetapi, Kuala Lumpur tidak berencana untuk membeli peralatan militer tersebut, melainkan ingin melakukan barter.
Sabu mengatakan bahwa sejumlah negara yang telah menunjukkan ketertarikan melakukan barter dengan Malaysia untuk peralatan militer mereka di antaranya Pakistan, Rusia, dan China.
"Kami sedang mengupayakan untuk sistem barter dan telah mendapat respon yang positif," ujar Mohamad Sabu kepada wartawan, dalam konferensi pers.
Ditambahkan Sabu, akuisisi aset militer melalui jalur barter akan dapat menjadi cara untuk memperkuat pertahanan Malaysia dengan tanpa membebani keuangan negara.
Waktu itu Sabu mengatakan, dirinya akan berangkat ke Rusia pada untuk pertemuan bilateral dengan menteri pertahanan Rusia dan membahas sejumlah hal, salah satunya perdagangan barter.
"Dan jika pembicaraan berjalan lancar, maka perdagangan barter ini juga akan dapat meningkatkan harga minyak sawit Malaysia," ujarnya, dikutip Channel News Asia.
Malaysia merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Bersama dengan Indonesia, kedua negara Asia Tenggara itu memproduksi hampir 90 persen minyak sawit dunia.
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Intisari Online |