Grid.ID- Hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara tidak pernah akur.
Sampai sebuah kejadian pada bulan September 2018.
Saat itu, kedua pihak yang wakili oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae In dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menandatangani perjanjian perdamaian.
Namun dua tahun berlalu, perjanjian perdamaian itu terancam batal.
Hal ini setelah Korea Utara meledakkan kantor penghubung antar-Korea yang kosong di wilayahnya.
Meskipun tindakan Korea Utara itu tidak mengarah ke bentrokan atau pertumpahan darah, tapi tetap saja itu menimbulkan ketegangan di semenanjung.
Militer Korea Selatan menyatakan penyesalannya atas pengumuman Korea Utara.
Di mana mereka juga memperingatkan bahwa Korea Utara akan menghadapi konsekuensi yang tidak ditentukan jika melanggar kesepakatan pada 2 tahun lalu tersebut.
Mayor Jenderal Jeon Dong Jin di Kepala Staf Gabungan mengatakan kepada wartawan bahwa Korea Selatan sudah menjaga kesiapan militer.
Mereka juga akan berusaha untuk mencegah meningkatnya ketegangan militer.
Duduk Lesehan, Nia Ramadhani Buka Bersama Atlet Muda Pencak Silat di Yayasan Yatim Piatu
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Intisari Online |