Grid.ID - Rockefeller Foundation menjadi salah satu nama yang mencuat di tengah pandemi Covid-19 yang telah menewaskan ratusan ribu orang di seluruh dunia.
Mengutip CBS News (6/5/2020), yayasan Rockefeller meluncurkan rencana ambisius untuk secara drastis meningkatkan pengujian Covid-19 secara nasional di Amerika selama beberapa minggu.
Saat itu, pemimpin Rockefeller Foundation, Dr. Rajiv Shah mengatakan bahwa dengan rencana yayasannya, bisa membuat adanya peningkatan jumlah tes dari satu juta tes menjadi tiga juta tes per minggu. Bahkan kemudian bisa dilakukan 30 juta tes per minggu dalam waktu sekitar 6 bulan.
Diberitakan CBS News, tes yang dilakukan Amerika sendiri rata-rata mencapai 1 juta orang per minggu sejak pandemi dimulai di negara tersebut.
Bukan hal baru bagi Rockefeller Foundation untuk terlibat dalam urusan pandemi.
Yayasan ini memang memiliki sejarah bekerja pada wabah penyakit dan krisis kesehatan masyarakat baik di Amerika Serikat maupun luar negeri.
Misalnya ia memiliki keterlibatan dalam epidemi flu spanyol tahun 1918.
Lalu, apa itu Rockefeller Foundation?
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Intisari Online |