Laporan Wartawan Grid.ID, Fidiah Nuzul Aini
Grid.ID - Belakangan ini, tengah heboh penemuan bungkusan pocong berisi bangkai ayam dan foto serta jarum di sebuah pemakaman di Kudus.
Diduga bungkusan pocong tersebut dikirimkan seseorang sebagai ilmu hitam.
Awalnya ada seorang peziarah yang curiga dengan bau busuk saat datang ke pemakaman.
Melansir dari Tribun Jogja, ada seorang peziarah yang mencium bau busuk dan mencurigai sebuah makam yang seperti baru saja dibongkar.
"Terus dicoba dibuka pakai tangan, itu ternyata ada empat bungkusan.
Tiga bungkusan besar dan satu bungkusan kecil," ujar Kepala Desa Bakalan Krapyak, Susanto
Belum tuntas pembongkaran tersebut, kemudian tidak lama ditemukan lagi makam yang seperti habis dibongkar.
Kemudian warga berinisiatif untuk membongkar lagi ternyata ditemukan lebih banyak lima bungkusan pocong berbau busuk.
"Lubang kedua ini ditemukan lima bungkus, tiga besar. Sedangkan dua yang kecil," jelas dia.
Setelah itu pihaknya melaporkan kepada pihak kepolisian.
Kemudian, polisi memeriksa bungkusan pocong itu yang berisi bangkai ayam dan foto serta jarum.
Selain foto, ternyata dalam bungkusan tersebut juga berisi tulisan nama perempuan.
Bahkan, ada beberapa nama perempuan yang ditulid di kertas yang ada dalam bungkusan tersebut.
Melansir dari Tribun Jabar, ternyata sosok perempuan bernama Yulia Fera Ayu Lestari itu bertempat tinggal di RT 4 RW 8, desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.
Sosok Kepala Desa Karangmalang, Mashuri, juga membenarkan bahwa Yulia Fera Ayu Lestari merupakan salah satu warganya.
Ia mengatakan bahwa ayah Yulia Fera merupakan seorang pedagang.
Ternyata kedua orang tua Yulia Fera sudah bercerai yang kini dirinya memilih tinggal bersama sang ibu.
Mashuri mengatakan saat ini Yulia Fera berusia 19 tahun dan sudah tidak bersekolah.
Bahkan yang lebih parah lagi, Yulia Fera lebih memilih hidup sendiri bersama anak punk sehingga bisa bebas dari tanggung jawab orang tuanya.
"Kebanyakan teman-temannya anak punk juga sering berkumpul di rumahnya," jelas dia.
"Hidupnya itu sekarang kumpul sama anak-anak punk," pungkasnya.
(*)
Source | : | Tribun Jabar,Tribun Jogja |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |