Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Mbah Tomblok atau seorang nenek yang memiliki nama asli Sartini tengah mengalami nasib nahas.
Di usianya yang sudah senja, nenek yang akrab disapa Mbah Tomblok ini masih harus terus berjuang menapaki kehidupan.
Setiap hari Mbah Tomblok diketahui berjualan sayur dan menjajakkan aneka makanan seperti getuk, pecel, es, dan gorengan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Bahkan di sore harinya, Mbah Tomblok kembali menjajakkan jagung rebus untuk mencari penghasilan tambahan.
Ya, hal itu dilakukan Mbah Tomblok setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Namun sayang, kini Mbah Tomblok harus mengalami nasib nelangsa setelah kehilangan alat transportasinya.
Mengutip dari Kompas.com pada Selasa (23/6/2020), sepeda butut yang setiap hari digunakan Mbah Tomblok untuk berjualan disebutkan telah dicuri.
Nenek yang tinggal di Jalan Tunggu Raya, Kelurahan Matesih, Kecamatan Tembalang itu, hanya bisa menangis dan bersedih saat sepeda yang digunakannya untuk mencari nafkah itu telah hilang.
"Kejadiannya hari Minggu kemarin, pagi hari pukul 06.00 WIB waktu saya sedang menyiapkan dagangan untuk dijual keliling."
"Sepedanya saya parkirkan di depan rumah keranjang juga sudah disiapkan. Lalu saya tinggal ke dalam rumah untuk ambil dagangan," jelas Mbah Tomblok berurai air mata.
Saat kembali keluar untuk mempersiapkan dagangan, Mbah Tomblok pun kaget mendapati sepedanya telah raib.
"Saya langsung lemas, sepedanya udah gak ada. Cuma ditinggal keranjang dagangannya aja," jelasnya.
Kehilangan sepeda kesayangan sekaligus alat transportasi yang selalu digunakan untuk mengais rezeki itu, Mbah Tomblok akhirnya mengurai kesedihannya.
Sejak 1982, Mbah Tomblok mengaku telah ditemani sepeda kesayangannya itu.
Bahkan untuk mendapatkan sepeda tersebut, Mbah Tomblok mengaku harus mencicil dari gajinya saat masih bekerja di pabrik tekstil.
"Waktu itu saya beli mencicil tiap bulan Rp 5 ribu, dari hasil gajian menjadi buruh pabrik tekstil di daerah Penggaron. Kalau ditotal harganya kisaran Rp 120 ribu beli di Barito," jelasnya.
Meskipun sepeda butut, Mbah Tomblok pun mengakui bahwa itu adalah salah satu harta yang berharga dan memiliki banyak kenangan.
Kini sejak kehilangan sepeda Mbah Tomblok mengaku sudah tidak bisa berjualan seperti sebelumnya.
Sementara itu Kapolsek Tembalang Kompol Mas'ud mengaku tidak mendapatkan laporan atas kehilangan tersebut.
"Sampai saat ini belum ada laporan jadi belum tahu kejadiannya," jelasnya.
Dengan demikian, ia juga memperingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan waspada.
Untuk pelaku pencurian Kompol Mas'ud memperingatkan dengan vonis hukuman sesuai pasal 362 dan 363 KUHP dan ancaman penjara.
Baca Juga: Sudah Kantongi Wajah Pelaku, Raffi Ahmad Ungkap Kronologi Kopernya Dicuri di Bandara Istanbul Turki
Sementara itu melansir dari Tribun Banyumas, pencurian sepeda juga marak terjadi.
Sejak pandemi dan masyarakat berbondong-bondong olahraga dengan bersepeda, kini oknum bernama Yoga Adi Wardoyo (35) harus diamankan di balik jeruji besi.
Pasalnya, ia telah melakukan pencurian sepeda dan dijual melalui media sosial Facebook untuk melunasi hutang.
Sampai saat ini, pelaku dikabarkan telah berhasil menggelapkan 11 sepeda dan dijual melalui media sosial.
Sepeda yang dicuri Yoga dikabarkan telah dijual dengan harga Rp 700 ribu.
Selanjutnya uang hasil penjualan telah digunakan untuk membayar kos dan mencukupi kebutuhan sehari-hari.
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | Kompas.com,Tribun Banyumas |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |