Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Mengabdi penuh pada masyarakat memang menjadi hal yang seharusnya dijalankan kepala desa.
Ya, sebagai kepala desa idealnya memang harus membantu dan meringankan tugas masyarakat.
Seperti yang dilakukan Kepala Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Chusana Churori (40) ini misalnya.
Mengutip dari Tribun Jatim pada Kamis (24/6/2020), pria berusia 40 tahun itu tak hanya memiliki keahlian memerintah desa.
Namun, Chusana Churori nampaknya juga memiliki ilmu keperawatan dan kebidanan.
Baca Juga: Make Up Artist Asal Bandung Ini Sulap Model Jadi Mirip Syahrini hingga Artis Bollywood Preity Zinta
Pasalnya dalam situasi dramatis yang dialami seorang wanita bernama Ny Siti Aminah (36), warga Dusun Bendelonje, Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun itu, sang kades menjadi pahlawan utama.
Ibu empat anak itu, dikabarkan mengalami kontraksi dan melahirkan di pinggir jalan dengan bantuan sang kades.
Meskipun Chusana Churori mengaku tak memiliki keahlian dalam bidang tersebut, nyatanya ia berhasil membantu seorang ibu melancarkan persalinananya.
"Sebenarnya saya nggak punya pengalaman khusus soal itu (persalinan). Itu hanya kebetulan dan modal nekat. Tapi, alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan berhasil dengan tanpa ada masalah apapun," jelasnya.
Chusana mengaku menolong ibu tersebut lantaran hal tersebut terjadi dihadapannya.
"Peristiwanya ada di depan saya dan hanya ada saya sehingga ya harus bertindak seperti itu," jelasnya.
Kades di Pasirharjo itu menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Selasa (23/6/2020) sekitar pukul 16.30 WIB.
Saat itu, ia mengaku sedang berada di dalam rumah dan mendengar seseorang berteriak memanggil namanya.
"Pak lurah Pak Lurah, bu bidan ke mana? Saat itu, saya langsung setengah lari untuk menemuinya," tirunya.
Lantaran panik menyaksikan hal tersebut, ia langsung berlari mencari bidan di samping rumahnya.
Namun sayang, bu bidan Panti Rahayu rupanya sedang tak ada di rumah.
"Melihat itu, saya agak panik dan langsung lari ke dalam rumah, untuk menggambil handphone buat menelpon bu bidan," paparnya.
Belum sempat diterima bu bidan telepon yang digenggamnya, Ny Aminah dikabarkan tiba-tiba mengerang kesakitan.
"Ya, kami semua panik namun tak tahu apa yang harus kami lakukan. Namun, melihat Bu Aminah seperti itu, saya dengan cepat membuka pakaiannya, terutama yang menghalangi proses persalinan itu," ujarnya.
Dikarenakan Ny Aminah sudah berpengalaman dalam melahirkan, akhirnya sang kades hanya membantu memposisikannya.
Meskipun dalam suasana panik, kades itu langsung duduk di depan paha Aminah.
Hanya hitungan detik akhirnya kepala bayi tersebut sudah terlihat dan siap dikeluarkan.
"Begitu kepalanya terlihat, kedua tangan saya siap menadahinya. Bersamaan itu, saya memanggil istri saya, untuk mengambilkan selimut," ujarnya.
"Ya, saya sempat gemetaran karena saya nggak punya pengalaman khusus (menangani proses persalinan)," imbuhnya.
Disaksikan warga sekitar, si kades itu langsung bisa bernafas lega.
Sebab sang bayi dapat lahir dengan selamat, ia pun langsung menyelimuti bayi itu.
Setelah melahirkan, Ny Aminah dan bayinya, langsung dilarikan ke Puskesmas Talun, yang berjarak 4 km.
Sementara itu melansir dari Kompas, berita serupa juga pernah terjadi di Desa Cibarani, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, Banten.
Akibat perjalanan yang cukup jauh, Sari (28) dikabarkan melahirkan di jalan saat menuju ke puskesmas.
Karena harus menempuh jarak 20 km dengan kondisi jalan yang masih rusak cukup parah akhirnya sang jabang bayi keluar saat di perjalanan.
"Di Cibarani belum ada puskesmas pembantu, jadi harus ke puskesmas kecamatan yang jaraknya sejauh 20 kilometer," jelas Kepala Desa Cibarani, Dulhani.
Sari akhirnya dievakuasi menggunakan mobil pribadi milik seorang bidan yang kebetulan tengah melintas.
"Alhamdulillah, ibu dan anaknya selamat, kabarnya sekarang sudah pulang ke rumahnya," jelasnya.
(*)
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |