Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Wabah listeria atau listeriosis yang muncul di AS pada Maret 2020 disebut berkaitan dengan jamur enoki.
Kemudian, Ministry of Food and Drug Safety Korea Selatan menemukan bakteri Listeria monocytogenes pada jamur enoki yang diproduksi perusahaan pangan Sun Hong Foods asal Negeri Ginseng.
Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS, juga telah menarik jamur enoki dari perusahaan tersebut setelah ditemukan adanya bakteri L. monocytogenesis.
Listeria atau listeriosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes (L. monoctogenes).
Bakteri ini dapat hidup di lingkungan lembap, tanah, air, vegetasi yang membusuk, dan hewan.
Selain itu, L. monoctogenes juga dapat bertahan hidup dan tumbuh di pendingin udara atau makanan yang diawetkan.
Ketika seseorang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri L. monoctogenes, mereka akan mengembangkan penyakit listeriosis.
Kontaminasi bisa terjadi saat makanan dipanen, diproses, disiapkan, dikemas, diangkut, atau disimpan.
Hewan peliharaan juga dapat menyebarkan bakteri di lingkungan jika mereka mengonsumsi makanan yang terkontaminasi L. monoctogenes.
Semua orang dapat terinfeksi bakteri ini.
Namun, yang paling rentan adalah orangtua, orang dengan sistem imun lemah, penderita penyakit kronis, ibu hamil, dan bayi baru lahir.
Dalam beberapa kasus, infeksi listeria dapat menyebabkan korbannya meninggal dunia.
Bakteri Listeria pada Semangka
Lebih lanjut, ada fakta mengejutkan lainnya.
Penyakit dari bakteri listeria ini juga pernah menyerang seorang wanita yang menyimpan semangkanya di kulkas selama 2 hari.
Dikutip dari Sajian Sedap, kasus ini dialami oleh seorang wanita bernama Liu yang tinggal di Hanyang, Hubei, Tiongkok.
Suatu ketika dia membeli semangka dan membawanya pulang ke rumah.
Kemudian memakan sebagian dan sisanya dimasukkan kembali ke dalam kulkas.
Setelah dua hari, Liu baru mengeluarkannya dan memakannya.
Tak lama setelah itu dia mengalami gejala demam dan kedinginan tapi saat itu ia berpikir ini bukan masalah serius.
Namun, dugaannya tersebut ternyata salah.
Keesokan harinya, Liu merasakan matanya berkunang-kunang, kakinya lemah hingga membuat jalannya sulit, dia terus gemetar.
Keluarganya kemudian mengirimnya ke rumah sakit Wuhan untuk diperiksa.
Ahli pernapasan, bernama Shen Sanying yang juga wakil kepala dokter mendapati kondisi Liu telah mengalami tekanan darah terkejut ketika dia datang ke rumah sakit.
Pemeriksaan menunjukkan bahwa, indeks infeksi dalam tubuhnya telah naik beberapa kali dari nilai normal.
Ini adalah infeksi bakteri yang serius, para dokter berpikir bakteri telah masuk melalui aliran darahnya dari usus.
Kemudian menyebabkan sepsis dan syok septik, pasien dalam kondisi bahaya dan perlu diselamatkan sesegera mungkin.
Setelah anti-infeksi diberikan, resusitasi cairan, meningkatkan anti-syok, dan menyelamatan lainnya serta pengobatan simptomatik, kondisi Liu mulai stabil.
Rupanya kondisi tersebut, disebabkan karena dia menyimpan semangka pada lemari es.
Shen Sanying menjelaskan, bahwa semangka dingin dan semalaman bisa membiakkan bakteri.
Sebaiknya tidak dimakan, karena bakteri bisa memasuki usus dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh hingga menyerang organ dan menyebabkan syok septik.
Syok menular dan menyebabkan sel-sel jaringan, Iskemia dan hipoksia, gangguan metabolisme, disfungi dan kegagalan organ yang mortalitasnya tinggi.
Baca Juga: Mengaku Punya Pengalaman 'Bangkit Dari Kematian', 4 Orang Ini Ceritakan Bagaimana Rasanya Mati
Shen menjelaskan bahwa lemari es bukan tempat terbaik untuk menyimpan semangka.
Karena beberapa bakteri psikofilik tidak takut akan dingin dan menjadikannya tempat yang mereka sukai.
Seperti diketahui, kulkas merupakan sarang bagi beberapa bakteri, seperti Salmonella, yang berasal dari telur, daging, dan produk pertanian lainnya.
Kemudian, Shigella dari buah-buahan sayuran yang menyebabkan disentri bakteri, yang bisanya meginfeksi melalui usus.
Listeria, bakteri psikofilik yang tumbuh pada suhu rendah, dan bersembunyi di susu dingin.
Yersinia, bakteri ini biasanya berkembang di lingkungan bersuhu rendah, dan semakin dingin semakin cepat bereproduksi.
Semakin lama makanan siap saji yang terkontaminasi L. monocytogenes disimpan dalam lemari es, semakin besar peluang patogen untuk tumbuh.
Pencegahan
Untuk memperlambat atau mencegah pertumbuhan L. monocytogenes, atur suhu kulkas hingga 4 derajat celsius dan freezer hingga -18 derajat celsius.
Selain itu, lakukan langkah-langkah sederhana berikut:
Cuci dinding bagian dalam dan rak kulkas, talenan, dan peralatan memasak yang mungkin bersentuhan dengan makanan terkontaminasi.
Bersihkan dengan larutan satu sendok makan kaporit dan air panas dalam jumlah banyak.
Keringkan dengan kain bersih atau handuk yang belum pernah digunakan sebelumnya.
Rutin bersihkan kulkas dan tumpahan makanan yang ada di dalam kulkas.
Cuci tangan dengan air hangat dan sabun selama 20 detik sebelum dan sesudah membersihkan kulkas atau makanan.
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Kompas.com,Sajian Sedap |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |