Grid.ID - Para pejabat intelijen AS menilai bahwa agen intelijen militer Rusia membayar militan yang terkait dengan Taliban untuk membunuh pasukan NATO di Afghanistan - yang termasuk pasukan Amerika, menurut laporan New York Times pada hari Jumat.
Pejabat AS menemukan informasi tentang imbalan awal tahun ini. Sebagian dari uang hadiah dikumpulkan oleh militan atau mereka yang terkait dengan mereka, The Times melaporkan.
Melansir Business Insider, Sabtu (27/6/2020), menurut Departemen Pertahanan, pada 2019, 17 tentara AS tewas dalam pertempuran di Afghanistan.
Interogasi terhadap militan dan penjahat Afghanistan menghasilkan informasi yang mengindikasikan bahwa gerilyawan yang memiliki hubungan dengan Taliban ditawari hadiah dari pasukan Rusia, The Times melaporkan.
Para pejabat intelijen percaya imbalan itu melibatkan Unit 29155, cabang dari badan intelijen militer GRU Rusia.
Pembunuhan, sabotase, subversi, merupakan serangkaian insiden yang telah dikaitkan dengan spionase Rusia yang terkoordinasi, dengan sekelompok elit pembunuh yang dijuluki Unit 29155.
Times mengutip seorang pensiunan perwira GRU (intelijen militer Rusia) yang mengatakan Unit 29155 mengerahkan operasinya untuk "pemboman, pembunuhan - apa pun".
“Mereka adalah orang-orang serius yang melayani di sana,” katanya. "Mereka adalah petugas yang bekerja secara rahasia dan sebagai agen internasional."
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Intisari Online |