Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Bagi sebagian pengantin, malam pertama adalah momen yang paling ditunggu-tunggu.
Tak terkecuali bagi pasangan asal Hunan, Tiongkok, ini.
Usai menggelar pesta pernikahan di siang hari, pasangan ini langsung melanjutkan 'ritual' malam pertama.
Karena tak sabar, mempelai pria pun dengan beringasnya langsung menciumi leher sang istri.
Baca Juga: Nikahi Duda dan Harus Jadi Ibu Sambung Aurel dan Azriel, Ashanty: Nggak Ada yang Aku Sesali
Namun, hal yang tak terduga malah terjadi.
Wajah sang istri tiba-tiba berubah pucat, tubuhnya lemas, dan detak jantungnya pun melemah.
Wanita itu pun sempat dilarikan ke Rumah Sakit Chengdu, namun sayang nyawanya tak tertolong.
Melansir dari Intisari Online, kejadian nahas ini ternyata disebabkan oleh kunci sinus karotid di leher mempelai wanita itu.
Dokter menduga, kunci sinus karotid mempelai wanita tak sengaja tertekan saat lehernya diciumi dengan beringas oleh sang suami.
Tekanan yang terlalu kencang mengakibatkan jantung mempelai wanita itu tergencet dan reaksinya serangan jantung mendadak.
Liu Jiangxiong, direktur Departemen Kedokteran Kardiovaskular di rumah sakit tersebut menunjukkan bahwa dua reseptor utama yang mengatur tekanan darah dan detak jantung terletak di sinus dan ginjal karotis.
Sinus karotis yang sebesar biji kacang kedelai berada di kedua sisi leher, sekitar 5 hingga 6 cm dari laring.
Beda Cerita
Beda cerita dengan yang dialami pasangan pengantin asal Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, ini.
Seperti yang diberitakan Grid.ID sebelumnya, Muh (31) justru harus menelan kenyataan pahit jika istri yang dinikahinya pada 2 Juni 2020 lalu adalah seorang pria.
Hal ini diketahui Muh setelah mencurigai tabiat aneh pasangannya itu ketika menolak hubungan badan di malam pertama.
Dan setelah dikonfirmasi oleh ketua RT setempat memang benar wanita bernama Mit yang ia nikahi adalah seorang pria.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | intisari |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Nurul Nareswari |