Intisari-Online.com - Setelah hubungannya menegang selama bertahun-tahun dan diwarnai dengan agresi, janji-janji yang dilanggar, dan pertikaian virus corona, pemerintah China akhirnya mulai menghadapi konsekuensi dari kesalahannya.
Atas nama industri yang berkisar dari teknologi hingga obat-obatan, Amerika Serikat berjuang melawan China.
Lalu mengapa sekarang hal itu nampak berlawanan saat perusahaan-perusahaan China membeli pesawat komersial yang diterbangkan orang Amerika?
Dilansir dari National Interest, Senin (29/6/2020), pada April, sebuah perusahaan bernama BOC Aviation membeli dua puluh dua pesawat dari United Airlines dan menyewanyakannya kembali ke maskapai.
Penjualan tersebut termasuk pesawat Boeing 737-9 MAX dan 787-9 yang dapat diharapkan untuk melayani armada United selama dua dekade.
Bulan sebelumnya, American Airlines melakukan penjualan dan pengembalian yang sama atas dua puluh dua pesawat Boeing 787 miliknya.
Pada bulan Mei, Southwest Airlines menjual sepuluh pesawat Boeing 737-800 kepada perusahaan dan kemudian menyewanya kembali sebagai bagian dari kesepakatan.
Artikel 4 Mei di Financial Times dengan tepat berjudul “Induk Penerbangan BOC Taps untuk Penyerangan di Pasar Leasing” menunjukkan bahwa Penerbangan BOC berkantor pusat di Singapura.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Intisari Online |