Grid.ID - Praktek kanibalisme alias mengonsumsi daging manusia memang pernah terjadi di Indonesia.
Sebut saja sosok legendaris Sumanto yang pernah mencuri perhatian karena telah membunuh dan memakan jasad korbannya.
Tak hanya di Indonesia, kasus kanibal di negeri tetangga tak kalah bikin bulu kuduk berdiri!
Melansir filipiknow.net, ini adalah beberapa kasus kanibalisme di negara tetangga kita.
Berikut adalah beberapa kasus kanibalisme di Filipina, dari berbagai waktu.
1. Kanibal Amil Bersaudara
Pada Februari 2014 silam terdapat kasus mengerikan terjadi di Filipina.
Seorang wanita dipenggal oleh ketiga anaknya.
Tidak hanya itu, setelah dipenggal, jasadnya dimakan oleh mereka.
Dante (35), Paroy (21) dan Ibrahim (18) adalah orang Moro yang berasal dari kota Ampatuan di Maguindanao.
Mereka mengikat tubuh ibu mereka Akrima Amil (56) kemudian memenggal kepalanya dengan parang, seperti dilansir dari Philippine Star.
Selanjutnya mereka memakan bagian tubuh Akrima mentah-mentah.
Saat sisa tubuhnya ditemukan, beberapa organ internal, isi perut dan mata mayat hilang.
Lebih ngerinya lagi, ketiga bersaudara tersebut mengklaim jika mereka hanya mencoba mengeluarkan roh jahat dari tubuh ibu mereka.
Mereka berpendapat jika ada roh jahat merasuki tubuh ibu mereka.
Kesaksian tetangga mereka lain lagi, yaitu ketiga saudara tersebut diyakini sedang mabuk berat saat mereka melakukan tindakan keji tersebut.
Kesaksian yang lain menyebutkan legenda tua jika ketiga bersaudara tersebut datang dari 'keluarga yang dikutuk'.
2. Raymundo Fonte
Untuk kasus selanjutnya perlu mundur ke abad 20 yaitu di tahun 1901.
Baca Juga: Pintar Bahasa Tubuh, Lucas WayV Pamer Cara Beradaptasi dengan Masyarakat Indonesia, Fans Ngakak!
Pelaku bernama Raymundo Fonte, seorang pengumpul tuba dari Capiz yang membunuh rekan kerjanya Benliro Liberato.
Ia membunuh Benliro dengan dayung setelah temukan korban tidur di perahunya pada 19/12/1900.
Tubuh Benliro kemudian ditemukan mengambang di sungai, dengan usus, mata, telinga dan hidung hilang.
Saat ditangkap dan hendak disidang oleh pengadilan militer Amerika, Raymundo mengaku ia membunuh Benliro dan menyatakan juga jika ia telah memakan bagian tubuh yang hilang dari Benliro.
Ia akhirnya dihukum gantung pada 13/12/1901.
3. Eladio Baule
Kasus yang ini cukup nahas karena terjadi saat resepsi pernikahan.
Siapa sangka salah seorang tamu justru menjadi bagian dari menu dalam pernikahan tersebut.
Terjadi di kota Narra, Palawan pada 17/7/2004 silam.
Dimulai ketika ayah pengantin wanita Eladio Baule marah kepada sepupunya Benjie Ganay yang tidak sengaja menyentuh pantat pengantin saat berdansa.
Kemudian dengan bantuan anaknya Gerald dan keponakannya Sabtuari Pique serta sepupu lainnya Junnie Buyot, Baule menangkap Ganay dan membawanya ke tempat sepi kemudian dibunuh.
Selanjutnya adalah bagian mengerikannya.
Mereka memanggang tubuhnya dengan minyak tanah dan daun kelapa.
Setelah 'mengicipi' masakan mereka, mereka membawa panggangan korban tersebut ke dalam pesta pernikahan dan menyajikannya ke tamu yang tidak tahu menahu.
Mereka bisa lolos dari penangkapan polisi jika Buyot tidak mengaku kepada polisi.
Ia mengklaim jika pada saat kejadian mereka semua mabuk dan melakukannya hanya karena terpaksa untuk membunuh dan memakan bagian tubuh dari sepupu mereka.
Kasus tersebut membuat banyak pihak internasional geger karena kekejiannya.
Akibatnya, kota Narra yang merupakan tempat wisata langsung 'mati' karena warganya dicap sebagai kanibal.
4. Efren Matedios
Terjadi di Tabuelan, Cebu pada 23 Mei 2011.
Seorang pria bernama Efren Matedios berumur 29 tahun mengeluarkan isi perut keponakan perempuannya yang berumur 6 tahun.
Kemudian ia memakan organ dalam keponakannya.
Matedios menyangkal tuduhan pembunuhan dan mengklaim ia tidak bersalah.
Ia mengatakan ia melakukannya untuk mencegah korban menjadi 'manananggal'.
Manananggal adalah makhluk dalam cerita rakyat Filipina yang mirip dengan vampir.
Mitos ini populer di daerah Visayas, terutama di provinsi Capiz, Iloilo, dan Antique.
Ia menampik jika ia adalah anggota sekte atau pengguna narkoba.
Tetangganya juga mengatakan bahwa berminggu-minggu sebelum insiden itu, Matedios secara tidak sengaja membuat marah seorang penyihir tua terkenal di daerah yang mengutuknya untuk menjadi 'ungo' atau monster pemakan daging di cerita rakyat setempat.
Mereka menambahkan bahwa mereka terkejut dengan kejadian itu karena mereka tahu bahwa Matedios menyayangi keponakannya.
Menurut laporan polisi, ia mengamuk setelah ibu keponakan menolak untuk tidur di sebelahnya.
Walaupun ibu korban berhasil meloloskan diri, anaknya kurang beruntung.
Saat polisi temukan jasad korban, mereka temukan jika organ dalam tubuhnya telah diletakkan dalam piring dan ditaburi dengan garam.
5. Norberto Manero Jr.
Sosok yang paling terkenal dari kanibal di Filipina adalah Norberto Manero Jr. atau nama lainnya Kumander Bukay oleh musuh dan suporternya.
Manero memimpin kelompok main hakim sendiri bernama Ilaga yang melawan pemberontak Muslim dan komunis selama tahun 1970-an dan 80-an.
Dalam perjalanan kampanye mereka, kelompok itu menjadi terkenal karena kegemaran mereka karena memutilasi tubuh korban mereka dan mengubah bagian-bagian tubuh itu menjadi jimat.
Diduga, mereka juga memakan beberapa bagian tubuh.
Akan tetapi Manero, yang akan mencapai ketenaran terbesar setelah ia dinyatakan bersalah atas otak penembakan pendeta Italia Tullio Favali pada 11 April 1985, di Tulunan, Cotabato setelah mereka mencurigainya sebagai seorang komunis.
Menurut saksi mata, Manero mengejek pendeta yang jatuh itu dengan menebarkan otaknya dan kemudian memakan sebagiannya.
Meskipun dia akan dihukum dan mendekam di penjara selama dua dekade, dia akhirnya bebas pada tahun 2008.
Dia telah menjalani kehidupan yang tenang mengurus ayam-ayam yang sebelumnya dimiliki oleh Manny Pacquiao.
(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Mulai dari Penggal Kepala Ibunya Sendiri Lalu Dimakan Bersama Sampai Korban Disajikan dalam Resepsi, ini Dia Kasus Kanibalisme Mengerikan di Negara Tetangga ini
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |