Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Organ intim perempuan seringkali banyak memiliki masalah.
Mulai dari rasa gatal, keputihan, mengeluarkan lendir, aroma yang tak sedap, sampai infeksi pada vagina.
Agar terhindar dari semua masalah tersebut, kita wajib membersihkan vagina secara rutin.
Perawatan untuk vagina bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu herbal dan juga medis.
Untuk herbal mungkin kita bisa menggunakan ramuan seperti daun sirih dan juga kunyit.
Sedangkan secara medis, vagina bisa dirawat dengan cara membersihkannya menggunakan pembersih khusus.
Diwartakan Nova, yang perlu kamu tahu bahwa tidak semua wanita cocok menggunakan pembersih kewanitaan.
Efek yang bisa dirasakan yakni sensitif, gatal, alergi, perih, dan pedih.
Baca Juga: Kementrian PPPA Terapkan Protokol Kesehatan untuk Anak Disabilitas di Era New Normal
Oleh karena itu, berhati-hatilah memilih produk cairan pembersih organ kewanitaan.
Di pasaran ada banyak produk yang mengklaim mampu menjaga kebersihan organ intim wanita ini
Walau penggunaan produk tersebut masih diperdebatkan manfaatnya, jika kamu merasa membutuhkannya, ketahui 5 hal berikut ini.
Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, berikut ini 5 hal yang harus diperhatikan ketika memilih produk pembersih vagina:
1. Jangan yang beraroma kuat
Berbeda dengan anggapan banyak orang, produk pembersih vagina yang berbau harum dan tajam sebenarnya justru tidak direkomendasikan.
Cairan pembersih yang wanginya terlalu tajam justru mengandung zat kimia yang keras sehingga dapat menimbulkan alergi dan iritasi.
Pilihlah produk yang aromanya lembut, atau bahkan tidak mengandung pewangi.
2. Ada kandungan asam laktat
Selama berabad-abad, para wanita telah menggunakan susu asam untuk membasuh organ intimnya.
Ini karena di dalamnya terkandung asam laktat yang berguna menjaga tingkat keasaman vagina.
Pilihlah cairan dengan pH 3 - 4,5.
Cairan pembersih ini aman digunakan berkali-kali.
3. Ada kandungan gliserin
Gliserin mengandung zat yang disebut humectan, yang penting untuk mempertahankan kelembutan dan menghidrasi area vagina.
Zat ini juga dapat mencegah kekeringan dan kulit kering di sekitar organ kewanitaan.
4. Perhatikan kandungan sodium lauryl sulphate
Biasanya zat tersebut ditemukan di sabun dan sampo.
Zat pembersih ini sangat efektif membersihkan bakteri yang menyebabkan infeksi.
Tetapi, jika digunakan terlalu sering, bisa memicu iritasi dan gatal di kulit.
Gunakan seperlunya saja, tak perlu setiap hari.
Baca Juga: Psikolog Nilai Sikap Baik Laudya Cynthia Bella Tutup Aib Rumah Tangganya
5. Ada kandungan capric glyceride
Fungsi utama capric glyceride adalah melembabkan dan memperbarui kulit.
Pembersih vagina yang ideal seharusnya mengandung capric glyseride dan glyserin.
Tidak ada salahnya menggunakan cairan pembersih vagina, asalkan kita tetap pintar memilih produk dan menjaga kebersihan lainnya.
Misalnya dengan menggunakan celana dalam berbahan katun agar sirkulasi udara tetap lancar.
Baca Juga: Sapa Penggemar, Jinny Secret Number Malu-malu Nyanyi Lagu Hareudang: Aku Lucu Banget!
Kemdian yang paling penting, jika kamu baru saja buang air besar, lakukan cara mencebok yang benar, yaitu dengan gerakan dari depan ke belakang.
Dengan demikian, kecil kemungkinan vagina akan terkontaminasi bakteri yang berasal dari tinja (feses).
Jika vagina kamu menimbulkan bau dan terasa gatal, cobalah ikuti tips-tips di atas untuk mengoptimalkan kebersihan vagina.
Akan tetapi bila bau, gatal, dan masalah lainnya terus terjadi, sebaiknya langsung kunjungi dokter untuk konsultasi lebih lanjut, ya.
(*)
Anggunnya Aaliyah Massaid saat Maternity Shoot, Berbalut Gaun Panjang Tanpa Umbar Perut Seksi
Source | : | Kompas.com,nova.grid.id,health.kompas.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |