Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Saat ini TikTok menjadi salah satu platform media sosial yang paling banyak digandrungi masyarakat.
Telebih, aplikasi yang banyak menawarkan tantangan menari dan lipsync video parodi ini tidak hanya diminati kalangan muda sebagaimana Instagram dan Twitter, namun juga mereka kalangan dengan usia lebih dewasa.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, tertulis di Forbes pada 18 Januari 2020, aplikasi buatan perusahaan startup China ini sepanjang 2019 kemarin memiliki penambahan 682 juta pengguna baru yang rata-rata bermain TikTok selama 50 menit dalam seharinya.
Tidak hanya memiliki banyak pengguna, TikTok juga mampu membuat penggunanya melakukan berbagai macam cara demi sukses atau terlihat keren dalam memainkan sebuah tantangan.
Masih jelas diingatan betapa viralnya #LathiChallenge di platform TikTok.
#LathiChallenge dipopulerkan oleh seorang beauty vlogger asal Indonesia, Jharna Bhagwani.
Awalnya, remaja 17 tahun itu membuat konten make up dengan iringan lagu "Lathi" dan menambahkan tagar #LathiChallenge.
Hingga kini video di akun TikTok tersebut telah ditonton sebanyak 5,1 juta kali.
Setelah itu orang-orang di Indonesia mengikuti jejaknya dengan membuat kreasi make up dengan pakaian tradisional.
Ada juga yang hanya menggunakan aplikasi di handphone.
Lain cerita lagi, diwartakan Tribunnews, kejadian nahas yang dialami siswi SMP di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Siswi tersebut tewas setelah tersetrum kabel listrik saat mencoba mengambil HP yang terjatuh saat bermain aplikasi TikTok.
Lebih lanjut, tidak hanya memiliki banyak pengguna, TikTok juga mampu membuat penggunanya melakukan berbagai macam cara demi sukses atau terlihat keren dalam memainkan sebuah tantangan.
Banyak yang mencapai tujuan itu dengan cara yang wajar, namun tidak sedikit juga yang melakukannya dengan cara yang berbahaya atau bahkan melanggar hukum, sebagaimana tiga orang perempuan yang berjoget membuat video TikTok di jembatan Suramadu, Surabaya.
Pakar media sosial modern dan hiburan Dr. Julie Albright menyebut orang yang menggunakan TikTok diibaratkan sebagai seseorang yang tengah menghipnotis dirinya sendiri.
"Ketika Anda men-scroll (laman aplikasi) Anda akan melihat foto atau hal yang menyenangkan dan menarik perhatian. Anda mendapatkan dopamin kecil itu di pusat kesenangan otak, jadi Anda ingin terus men-scroll-nya," kata Albright, (18/1/2020).
Di saat menyelami laman aplikasi, kadang kita juga menemukan hal yang tidak begitu disukai atau mungkin biasa-biasa saja.
Baca Juga: Video Tik Tok Gisel Viral, Gempita Bongkar Tabiat Asli Mamanya saat Bikin Video: Mama Galak!
Itulah yang disebut Albright sebagai diferensiasi yang membuat siapapun kecanduan.
Hal yang sama sebenarnya juga dimiliki oleh Instagram, Snapchat, dan Facebook.
"Dalam istilah psikologis ini disebut penguatan acak. Terkadang kamu menang, terkadang kamu kalah, begitulah platform ini dirancang. Mereka persis seperti mesin slo," ujar Albright.
"Kita tahu ada kecanduan judi, kan? Tapi kita tidak sering berbicara tentang bagaimana perangkat kita, platform, dan aplikasi ini memiliki kualitas adiktif yang sama dengan mereka," lanjutnya.
Pengaruh ini terutama banyak terjadi pada kelompok usia muda yang masih dalam tahap perkembangan.
Namun bukan berarti ini hanya terjadi pada mereka yang ada di usia anak-anak atau remaja saja.
Hanya saja, jika kecanduan seperti ini terjadi pada anak remaja, Albright sangat menyayangkan.
Pasalnya mereka masih dalam tahap berkembang dan membutuhkan banyak waktu untuk memperhatikan hal-hal yang lebih penting, misalnya mengikuti pelajaran, menumbuhkan bakatnya, dan sebagainya.
Jadi, sebisa mungkin setiap orang harus bisa mengontrol lama waktu mereka dalam bermain TikTok, juga memerhatikan cara apa yang akan digunakan untuk membuat konten di TikTok itu.
Jangan sampai mereka kehilangan banyak waktu hanya untuk menggulir layar dan membuat konten-konten media sosial, sementara kehidupan nyata yang terus berjalan mereka kesampingkan.
Lantas, apakah kamu sendiri termasuk orang yang sudah kecanduan TikTok?
(*)
7 Bulan Berjuang, Nikita Mirzani Terharu Berhasil Bawa Lolly dan Penjarakan Vadel Badjideh
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |