Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad
Grid.ID - Kualitas karya-karya rks Vokalis Dewa 19, Ari Lasso, tak perlu diragukan lagi.
Namun siapa sangka, Ari Lasso pernah berada di masa sulit sebagai penyanyi solo.
Disebutnya sebagi 'Masa Kegelapan', Ari Lasso merasa pada periode itu dirinya bak hilang ditelan bumi.
Ari Lasso bercerita soal ini di kanal YouTube Luna Maya.
"Aku tuh dari tahun 2010, Luna, selesai aku istriahat vokal 6 bulan, sampai ke 2013 itu 'Dark Ages' Ari Lasso solo," buka Ari dikutip Grid.ID, Rabu (8/6/2020).
Main di kafe, di gedung, dan lain sebagainya, pertunjukannya selalu merasa sepi.
"Aku hilang, aku main di kafe yang nonton pakai tiket cuma 30 persen, serius," kata Ari.
"Aku pernah main konser di Purwokerto, Lun, kapasitas gedung tuh 2500, yang nonton tuh 170. Serius," sambungnya.
"Selain promosi jelek ya orang nganggep 'oh Ari Lasso', 'Yang sama BCL yah', 'Oh yang sama Ariel Tatum'," jelasnya.
Bahkan saat dirinya manggung di stadion menjadi penutup untuk band muda, mayoritas penonton pulang.
"Cafe 60 persen, gathering kayak garing, di stadion gua menjadi penutup band hebat, band muda tapi gua ditaruh di belakang karena senior, 40 sampai 50 persen penontonnya pulang," tutur Ari.
Ari pun menyebut bahwa naiknya band baru dan minimnya inovasi menjadi hambatannya saat itu.
"Gak ada awareness, dan persaingan sedang luar biasa kuat."
"Masa-masa itu gede-gedenya band baru sepetti Titans, Andra The Backbone, semua keluar band era saat itu," tutupnya.
Sebagaimana diketahui, Ari Lasso dikenal pertama kali sebagai vokalis band Dewa 19.
Baca Juga: Langsung Positif Hamil Setelah Menikah, Zaskia Gotik Panen Nyinyiran Netizen: Kok Udah Gede Aja?!
Keluar pada tahun 1999, Ari sukses dengan banyak menyanyikan lagu hits Dewa 19 seperti 'Kangen', 'Cukup Siti Nurbaya', dan 'Elang'.
Alasan keluarnya pada saat itu adalah kecanduan narkoba dan rehabilitasi.
(*)
3 Tahun Menghilang, Li Ziqi Akhirnya Comeback, Ini 5 Fakta Sang YouTuber Cantik Nomor 1 di China dan Alasan Sempat Hiatus
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Daniel Ahmad |
Editor | : | Deshinta Nindya A |