Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Organ intim merupakan aset berharga bagi manusia.
Wilayah ini memang cukup sensitif, maka kita tidak boleh asa-asalan merawatnya.
Sebagai wanita, menjaga kesehatan dan kebersihan organ intim kewanitaan memang perlu perhatian lebih.
Sebab, bila kita abai menjaga kebersihan dan kesehatan vagina, itu sama saja kita mengundang masalah.
Baca Juga: Imbas Pandemi, Anji Batal Menjadi Kepala Sekolah
Jadi sebelum masalah kesehatan vagina ini menyerang organ intim kewanitaan kita, ada baiknya kita mulai rajin menjaganya.
Salah satu cara yang paling mudah, adalah dengan mengetahui cara membersihkan vagina yang benar agar bagian tubuh yang dimiliki perempuan ini menjadi bersih dan sehat.
Lantas, bagaimana langkah-langkah membersihkan vagina yang benar?
Apa jenis pembersih vagina yang setiap hari kamu gunakan, sabun biasa atau pembersih khusus?
Berapa takarannya di setiap pemakaian?
Semoga kamu sudah paham hal-hal penting seperti ini.
Yang perlu kamu tahu, informasi yang salah tentang cara mencuci vagina dapat membuat area intim itu gatal atau jadi sarang jamur.
Tentu, kamu takut kan ini terjadi.
Begitu pun semua wanita di seluruh dunia.
Oleh karena itu, mari pahami vagina kamu supaya tahu cara membersihkannya dengan tepat.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, begini cara membersihkan vagina yang benar:
1. Hanya perlu membersihkan vulva
Bagian vagina yang perlu dibersihkan hanya bagian vulva, termasuk labira mayora dan minora (bibir vagina luar dan dalam, yang besar maupun yang kecil).
Bagian dalam vagina (mulai dari lubang hingga masuk ke dalam tubuh) mampu membersihkan dirinya sendiri.
Demikian kata Jessica Shepherd, MD, pakar kebidanan dan kandungan University of Illinois di Chicago.
Tak perlu mengutak-atik bagian dalam agar tak merusak flora vagina.
2. Memiliki pH antara 3,5-4,5
Vagina seharusnya punya pH antara 3,5-4,5.
Ini harus dijaga agar flora yang baik tetap hidup dan jamur serta bakteri "enggan mampir".
Ketika kamu membersihkan vagina dengan cairan pembersih tubuh yang mengandung parfum (pH antara 7-8), berarti kamu sudah merusak pH normal vagina.
Ini bisa menyebabkan gatal-gatal, iritasi, dan bau tak sedap.
"Pembersih tanpa pewangi adalah pilihan terbaik karena tidak mengandung zat yang berpotensi menyebabkan iritasi," kata Sheperd.
Selain itu, sabun padat lebih baik dari sabun cair karena tidak mengandung alkohol setinggi sabun cair.
Namun, yang terbaik adalah pembersih khusus dengan pH 3,5-4, tidak berpewangi, dan tidak mengandung alkohol.
Perhatikan jika ada perubahan pada vagina berupa gatal, kering, atau cairan kental tak wajar.
Mungkin itu bisa jadi infeksi jamur.
Baca Juga: Sebelum Cerai, Veronica Tan Tawari Ahok Kompromi dengan Keberadaan Orang Ketiga
3. Perhatikan frekuensi
Jika frekuensi kamu membersihkan vagina kurang, mungkin masih ada sisa keringat dan sekresi yang tersisa.
Jika vagina dibersihkan secara berlebihan, kamu bisa mengganggu keseimbangannya.
Membersihkan vagina dengan tangan juga lebih baik ketimbang memakai loofah.
Tekstur loofah bisa membuat luka dan jika pasangan kamu berisiko penyakit menular seksual, itu mudah menular lewat luka tadi.
Bersihkan vagina satu atau dua kali sehari sudah cukup.
4. Keringkan dengan benar
Keringkan dengan saksama menggunakan handuk yang bersih dan lembut.
Jangan digosok-gosok, cukup tempelkan handuk sampai area intim kamu benar-benar kering.
Jaga area intim tetap kering dengan mengganti panty liner atau celana dalam dua hingga tiga kali sehari dalam kondisi normal.
Lebih lanjut, diwartakan oleh Nova, ketika mandi dan buang air, upayakan untuk membersihkan organ intim dari arah depan ke belakang.
Jangan membasuh vagina dari belakang ke depan karena akan berisiko memindahkan mikroba dari area anus ke vagina dan saluran kemih.
Lalu, bila memungkinkan, cobalah basuh vagina dengan air hangat untuk memberi efek rileks.
Sementara itu, khususnya saat haid, kebersihan vagina tentu memerlukan perhatian dua kali lebih ekstra.
Ganti pembalut kita setidaknya setiap empat jam sekali untuk memastikan vagina tetap bersih dan tidak lembap.
Hindari terlalu sering menggunakan pantyliners karena bisa membuat vagina tidak bisa “bernapas” bebas.
Alhasil, organ intim kewanitaan bisa menjadi lembap dan memicu mikroba untuk berkembang biak.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Kompas.com,Nova |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |