Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Kabar duka datang dari industri musik tanah air.
Pencipta lagu anak, Erwanda Lukas atau lebih dikenal dengan nama Papa T Bob meninggal dunia, Jumat 10 Juli 2020.
Ia berpulang di usianya yang ke 59 tahun.
Dikutip Grid.ID dari Tribunnews Maker, kabar meninggalnya Papa T Bob beredar lewat pesan berantai WhatsApp.
Dalam pesan diinformasikan pencipta lagu anak legendaris tersebut meninggal pada Jumat (10/7/2020) pukul 10.35 WIB.
“TELAH BERPULANG KERAHMATULLAH SAUDARA KITA,
SAHABAT KITA, PAPA T BOB (ERWANDA LUKAS) PADA HARI JUM’AT JAM 20.35 TGL. 10 JULI 2020,
RENCANA PEMAKAMAN DI BINTARO INSHA ALLAH DISEGERAKAN
(MASIH RUNDINGAN KELUARGA),” tulis pesan singkat yang beredar.
Kabar meninggalnya Papa T Bob ini juga dibenarkan oleh Vargo T Bob, anaknya, ketika dihubungi wartawan, Jumat siang.
Sepanjang kiprahnya di belantika musik Indonesia, Papa T Bob menciptakan banyak lagu anak-anak.
Seperti diketahui juga, Papa T Bob sebelumnya tengah terbaring di rumah sakit lantaran mengidap penyakit diabetes.
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah tinggi di atas nilai normal.
Berikut ini kadar gula darah normal pada tubuh:
· Sebelum makan: sekitar 70-130 miligram/desiliter (ml/dL)
· Dua jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL
· Setelah tidak makan (puasa) selama kurang lebih delapan jam: kurang dari 100 mg/dL
· Menjelang tidur: 100 – 140 mg/dL
Baca Juga: Loh, Selama Ini Dianggap Sehat! Rutin Makan Tomat Malah Bawa Petaka Bagi Tubuh
Dikutip Grid.ID dari Kompas, gula darah tinggi dapat merusak organ dan jaringan di seluruh tubuh.
Semakin tinggi gula darah dan semakin lama masalah ini tak tertangani, maka kian besar juga risiko seseorang menderita komplikasi akibat diabetes.
Komplikasi yang terkait dengan diabetes meliputi:
· Penyakit jantung atau serangan jantung
· Stroke
· Sakit saraf
· Nefropati atau penyakit ginjal akibat diebetes
· Retinopati dan kehilangan penglihatan
· Gangguan pendengaran
· Kerusakan kaki seperti infeksi dan luka yang tidak kunjung sembuh
· Kondisi kulit seperti infeksi bakteri dan jamur
· Depresi
· Demensia
Adapun mengenali tanda-tanda dan gejala awal dari diabetes menjadi solusi terbaik bagi seseorang agar mendapatkan perawatan lebih cepat sehingga mengurangi risiko komplikasi parah akibat penyakit kronis ini.
Diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang lebih sering terjadi ketimbang diabetes tipe 1.
Diabetes jenis ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin.
Kondisi itu menyebabkan insulin yang dihasilkan tidak dapat digunakan dengan baik atau kerap disebut resistensi sel tubuh terhadap insulin.
Menurut Medical News Today, diabetes tipe 2 adalah kondisi yang umum terjadi.
Laporan tahun 2017 dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat, menemukan bahwa 30,3 juta orang dewasa di Amerika menderita diabetes tipe 2.
Berikut ini beberapa gejala awal dari diabetes tipe 2 yang diwaspadai:
1. Sering buang air kecil
Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal mencoba mengeluarkan kelebihan gula dengan menyaringnya keluar dari darah.
Hal ini dapat menyebabkan seseorang perlu buang air kecil lebih sering, terutama di malam hari.
2. Sering haus
Sering buang air kecil yang diperlukan untuk menghilangkan kelebihan gula dari darah dapat menyebabkan tubuh kehilangan air tambahan.
Seiring waktu, kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi dan menyebabkan seseorang merasa lebih haus dari biasanya.
3. Selalu lapar
Rasa lapar atau haus yang terus menerus bisa menjadi tanda awal diabetes tipe 2.
Baca Juga: Jangan Diabaikan! Ngantuk Setelah Makan Siang Bisa Jadi Pertanda Diabetes, Ahli Ungkap Alasannya
Pasalnya, penderita diabetes seringkali tidak mendapatkan energi yang cukup dari makanan yang mereka makan.
Sistem pencernaan memiliki tugas memecah makanan menjadi gula sederhana yang disebut glukosa.
Zat gizi ini diperlukan tubuh sebagai bahan bakar.
Pada penderita diabetes, glukosa tidak cukup bergerak dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Akibatnya, orang dengan diabetes tipe 2 sering merasa lapar terus-menerus, terlepas dari seberapa baru mereka makan.
Baca Juga: Seharusnya Masih dalam Proses Pemulihan, Papa T Bob Meninggal saat Akan Berangkat Cek Medis
4. Sering merasa sangat lelah
Diabetes tipe 2 dapat berdampak pada tingkat energi seseorang dan menyebabkan mereka merasa sangat lelah atau lelah.
Kelelahan ini terjadi karena gula yang tidak cukup bergerak dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
5. Penglihatan jadi buram
Kelebihan gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah kecil di mata, yang dapat menyebabkan penglihatan kabur.
Visi buram ini dapat terjadi pada satu atau kedua mata dan dapat datang dan pergi.
Jika seseorang dengan diabetes tak mendapatkan pengobatan, kerusakan pembuluh darah ini bisa menjadi lebih parah.
Mereka bahkan bisa kehilangan penglihatan permanen.
Baca Juga: Menguak Manfaat Rumput Laut, Mulai dari Pengobatan Diabetes hingga Membantu Penurunan Berat Badan!
6. Penyembuhan luka melambat
Tingginya kadar gula dalam darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah tubuh, yang dapat mengganggu sirkulasi darah.
Akibatnya, keberadaan luka kecil pun dapat membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk bisa pulih.
Penyembuhan luka dengan lambat itu juga bisa meningkatkan risiko infeksi.
7. Kesemutan, mati rasa, atau nyeri pada tangan atau kaki
Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf tubuh.
Pada orang dengan diabetes tipe 2, hal itu dapat menyebabkan rasa sakit atau sensasi kesemutan hingga mati rasa di tangan dan kaki.
Kondisi yang dikenal juga sebagai neuropati itu dapat memburuk dari waktu ke waktu dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika seseorang tidak mendapatkan perawatan diabetes.
8. Muncul bercak kulit gelap
Bercak kulit gelap yang terbentuk di lipatan leher, ketiak, atau selangkangan juga bisa menandakan risiko diabetes yang lebih tinggi.
Bercak ini mungkin terasa sangat lembut.
Kondisi kulit ini dikenal sebagai acanthosis nigricans.
Adapun untuk menu sarapan, penderita diabetes pun tidak boleh sembarangan konsumsi berbagai jenis makanan.
Hal-hal itu bisa memperparah kondisi penderita diabetes.
Baca Juga: Awas! Jangan Kalap Makan Kue Lebaran, Ini Batas Aman Konsumsi Kue Nastar, Kastengel dan Putri Salju
Diwartakan Sajian Sedap, berikut ini aturan menu sarapan bagi penderita diabetes:
- Hindari makanan olahan: Makanan olahan seperti sosis, nugget dan daging asap sebaiknya dihindari konsumsinya walaupun praktis dan lezat.
- Hindari makanan yang mengadung gula: Selain bisa memicu peningkatan kadar gula darah, makanan yang tinggi gula juga kurang efektif untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi oleh tubuh.
- Perhatikan asupan serat: Memenuhi asupan serat sangat penting untuk penderita diabetes, karena makanan yang kaya akan serat tidak akan membuat gula darah naik dan justru akan membantu mengontrol kadar gula darah.
- Perbanyak sumber protein: Protein untuk sarapan penderita diabetes bisa didapatkan dari telur, tempe, tahu, ikan, dan daging tanpa lemak.
(*)
Pak Tarno Derita Sakit Stroke, Istri Pertama Ngaku Ogah Jenguk Gegara Kelakuan Bini Muda: Pelakor Itu!
Source | : | Kompas.com,Sajian Sedap,Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |