Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini dua kapal ikan asing diamankan oleh Kepolisian Daerah Kepulauan Riau.
Patroli gabungan yang dilakukan di perairan Batu Cula, Selat Philip, Belakang Padang, Batam, Kepulauan Riau itu dilakukan pada Rabu (8/7/2020).
Saat dilakukan pemeriksaan oleh personil patroli gabungan, pihak berwajib akhirnya menemukan sebuah jenazah.
Dimana jenazah tersebut, merupakan pekerja dari Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Hasan Afriandi asal Lampung.
Nahasnya lagi, jenazah WNI tersebut dalam keadaan membeku karena diletakkan di dalam peti pendingin ikan atau freezer.
Melansir dari Kompas pada Minggu (12/7/2020), menurut informasi lebih lanjut di dalam kapal ikan milik China itu rupanya terdapat 22 WNI.
Mereka diketahui dipekerjakan di dua kapal dari perusahaan yang sama.
Sementara itu, Kepolisian Daerah Kepulauan Riau, kini telah menetapkan satu warga China sebagai tersangka atas kematian Hasan Afriandi yang ditemukan di Kapal Lu Huang Yuan Yu 118 itu.
Adapun warga asing yang menjadi tersangka yakni mandor di Kapal tersebut.
"Tersangkanya inisial S, WNA asal China yang merupakan mandor kapal Lu Huang Yuan Yu 118," jelas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri Kombes Arie Darmanto.
Saat ini tersangka masih berada di atas kapal yang bertambat di dermaga Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Batam.
"Untuk saat ini tersangka S masih di atas kapal. Nanti apabila sudah proses penahanan, kita tinggal berkoordinasi saja dengan personel Lanal Batam yang berjaga di atas kapal tersebut," jelas Arie.
Berdasarkan penyelidikan lebih lanjut, rupanya para anak buah kapal (ABK) asal Indonesia hampir setiap hari menerima kekerasan fisik.
Tak hanya menangani para ABK dengan tangan kosong.
Namun, mandor dan nahkoda kapal acap kali menggunakan besi, kayu dan peralatan lain untuk menghukum para ABK asal Indonesia.
"Menurut para ABK asal Indonesia, korban Hasan Afriadi tewas juga karena disiksa oleh mandor kapal China tersebut," jelas Arie.
Lebih lanjut melansir dari Tribun Batam, kematian ABK bernama Hasan Afriandi itu diduga telah menjadi korban perbudakan.
Menurut penyelidikan lebih lanjut, Hasan menjadi korban bersama ABK asal Indonesia lainnya.
Kini petugas telah mengevakuasi jenazah pria asal Lampung itu bersama tim gabungan kesehatan KKP, biddokkes dan Lanal Batam.
Selanjutnya jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri untuk pemeriksaan lebih lanjut.
(*)
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Source | : | Kompas.com,Tribun Batam |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |