Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Perkembangan kasus pembunuhan terhadap editor Metro TV belum juga terungkap.
Hampir sepekan, kematian Yodi Prabowo masih menjadi teka-teki dan misteri.
Sampai hari ini, polisi masih terus melakukan olah TKP untuk pengumpulan data terkait kasus tersebut.
Sebelumnya, jasad Yodi prabowo ditemukan tergeletak di pinggir tol JORR di Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Melansir informasi lebih lanjut dari TribunJakarta.com pada Selasa (14/7/2020), dari hasil identifikasi di tempat kejadian perkara polisi menyebutkan korban tewas karena senjata tajam.
Dari hasil otopsi, luka di bagian leher dan dada kiri korbanlah yang mengakibatkan Yodi Prabowo meregang nyawa.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut luka yang ditemukan di leher mengakibatkan tenggorokan Yodi Prabowo robek.
Sementara luka di bagian dada disebutkan menembus tulang iga dan paru-paru.
Usut punya usut, rupanya jasad Yodi Prabowo ditemukan oleh seorang bocah yang tengah asyik bermain layangan.
Namun sebelumnya, warga sekitar yang berjaga ronda hanya menemukan sepeda motor korban terparkir di depan warung bensin eceran pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 02.00 WIB.
Seketika, petugas ronda bernama Suko langsung melaporkan penemuan motor tersebut pada Ketua RT setempat.
"Mungkin Suko bingung, ini motor siapa. Kuncinya masih nyantol, tapi orangnya nggak ada," jelas Babeh, warga setempat.
Ditunggu hingga pagi, motor tersebut tak jua dicari oleh pemiliknya.
Akhirnya, Arifin selaku ketua RT membawa sepeda motor tersebut ke Polsek Pesanggrahan.
Usai insiden sepeda motor selesai, Kamis (9/7/2020) seorang bocah berusia 10 tahun mengaku melihat jenazah di pinggir jalan tol JORR.
Sedang asyik bermain layangan, sang bocah akhirnya memilih pulang lantaran ketakutan melihat ada orang tergeletak di pinggir tol tersebut.
Sesampainya di rumah sang bocah dikabarkan enggan berbicara kepada siapapun soal jenazah yang dilihatnya tadi.
Syok dan ketakutan, sang bocah pun mengaku terjaga dan tak bisa tidur semalaman.
"Ternyata anak itu nggak bisa tidur katanya semalaman. Ya namanya bocah habis melihat mayat," jelas Babeh.
Hingga keesokan harinya sang bocah kembali mendatangi tempat di mana ia melihat jasad Yodi dan melaporkan pada warga setempat.
"Mungkin firasat kali disuruh bilang ke warga. Habis itu dia bilang ke tukang kusen, baru lapor ke Pak RT. Pak RT juga nggak tahu, pas Jumat itu tahu-tahu sudah ramai," jelas Babeh.
Lebih lanjut melansir dari Kompas.com, kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kasus yang menimpa Yodi Prabowo.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Mochammad Irwan Susanta kini kembali menggali petunjuk dari ponsel milik korban.
"Jadi handphone korban (Yodi) sedang kami analisis secara forensik tentunya," jelasnya.
"Mudah-mudahan ada jejak yang penting sehingga kemudian kami bisa mengarah kepada misalkan pihak-pihak tertentu yang terlibat," imbuh Irwan.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |