Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini kabar duka datang dari mahasiswa tingkat akhir di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Ya, tak pernah ada yang tahu kapan usia kita akan berakhir dan bagaimana ajal akan menjemput.
Secara mengejutkan, mahasiswa berinisial PA (24) ini dikabarkan meninggal dunia secara mendadak.
Melansir informasi dari TribunJogja.com Selasa (14/7/2020), PA dikabarkan meninggal saat singgah di kos rekannya.
Di wilayah Demengan, Gondokusuman pada Minggu (12/7/2020), PA disebutkan meninggal dunia saat menunaikan ibadah salat.
Kapolsek Gondokusuman, Kompol Bonifasius Slamet, membenarkan bahwa PA saat itu tengah singgah di kos rekannya.
"Dia sempat tidur sebentar sesampainya di indekos itu," jelas Boni.
Setelah adzan subuh, PA diketahui tengah menunaikan ibadah salat sekitar pukul 04.30 WIB.
"Namun korban tidak kuat berdiri karena terasa sakit dan kemudian kejang-kejang dan tidak lama berhenti kejang diperkirakan telah meninggal dunia," jelas Boni.
Melihat kondisi rekannya, Sulastri lantas menghubungi petugas kesehatan.
Sekitar pukul 04.45 WIB, dokter bersama 4 timnya datang untuk memberikan bantuan.
"Hasil pemeriksaan, dokter menyatakan sudah meninggal dunia dan keterangan dokter sementara menyatakan korban dimungkinkan mengalami serangan jantung," jelas Boni.
"Kita juga sudah komunikasi dengan keluarga korban dan dikatakan memang PA punya riwayat sakit jantung," sambung Boni.
Untuk menyelidiki kasus lebih lanjut, jenazah PA kemudian dibawa ke RS Bhayangkara.
Sebagaimana diketahui, meninggal secara disebabkan dari berbagai hal.
Mengutip informasi tambahan dari GridHealth.ID yang dikutip dari AXA Indonesia, ada beberapa penyebab kematian mendadak yang perlu kita ketahui.
Yang pertama yakni gangguan emboli paru, di mana gangguan ini biasanya menyerang organ vital bagian pernapasan.
Biasanya gangguan ini dikarenakan gagal napas karena adanya penyumbatan pembuluh darah di paru-paru atau lepasnya gumpalan sumbatan di pembuluh darah vena.
Selanjutnya Aneurisma otak, yakni Kelainan yang terjadi pada pembuluh darah otak yang terjadi karena penipisan serta degenerasi pembuluh darah bagian arteri.
Biasanya, hal tersebut disebabkan oleh kelainan bawaan, trauma fisik, serta tekanan darah tinggi.
Lalu, diseksi aorta ini adalah kondisi robeknya bagian dalam arteri besar yang menuju langsung ke jantung menjadi salah satu penyebab kematian mendadak.
Meskipun belum bisa diketahui secara pasti penyebab robeknya, namun saat hal ini terjadi biasanya muncul gejala-gejala yang bisa segera ditangani.
Biasanya para penderitanya akan mengalami sakit yang tidak tertahankan secara mendadak di area sekitar dada atau punggung.
Saat hal ini terjadi, segera minta bantuan tim medis agar tidak terlambat penanganannya.
(*)
Source | : | Tribun Jogja,Grid Health |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |