Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Mungkin kita sering mengenal istilah disfungsi ereksi pada pria.
Namun, tahukah kamu bahwa wanita juga bisa disfungsi?
Ternyata disfungsi seksual tidak hanya dialami oleh pria.
Baca Juga: Gairah Seksual Menurun Tak Hanya karena Kelelahan, Penyakit Tiroid Salah Satu Faktornya
Gangguan seksual pada wanita biasanya disebabkan oleh penyakit fisik, namun sering juga dikaitkan pada faktor psikologis.
Gangguan ini setara dengan impotensi pada pria dan dikenal dengan nama gangguan gairah seksual wanita atau female sexual arousal disorder (FSAD).
Ketika pria maupun wanita terangsang secara seksual, darah akan lebih banyak dan cepat mengalir pada alat genitalnya.
Baca Juga: Waw! Ternyata Wanita Juga Bisa Ereksi, Suami Wajib Tahu Agar Hubungan Makin Hot
Pada wanita, hal ini akan menyebabkan perubahan antara lain pembengkakan klitoris dan jaringan di sekitarnya, sekresi lubrikasi vagina, otot vagina relaksasi sehingga lubang vagina terbuka lebih lebar untuk mempermudah bersanggama.
Orang dengan FSAD mungkin dapat memiliki hasrat untuk melakukan hubungan seksual, namun area genitalnya tidak mampu merespon secara normal.
Akhirnya, hubungan seks menjadi menyakitkan bagi mereka, bahkan tidak mungkin dilakukan.
Dikutip Grid.ID dari Grid Health, memang banyak wanita yang tidak menyadari atau bahkan malu untuk mengakui bahwa dirinya mengalami ketidakpuasan dalam berhubungan intim.
Yang perlu diketahui, disfungsi seksual merupakan masalah yang terjadi selama fase siklus respon seksual, yang menghambat individu atau pasangan dalam mencapai kepuasan seksual.
Siklus respon seksual dapat dibagi menjadi 4 fase, yaitu excitement (timbulnya hasrat), plateau (keinginan), orgasme (puncak), dan resolusi (klimaks).
Baca Juga: Lupakan Obat Kuat, Santap 8 Jenis Makanan Ini Agar Ereksi Tahan Lama dan Mantap di Ranjang
Apabila ada gangguan dalam hasrat seksual atau libido, wanita atau pria ini akan mengalami disfungsi seksual sehingga tidak mencapai orgasme.
Pada hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta (2018) menemukan bahwa 90 persen dari 300 wanita yang disurvei pernah mengalami disfungsi seksual.
Namun hanya 6 persen dari perempuan tersebut yang mengakui dirinya merasa terganggu akibat disfungsi seksual.
Satu di antaranya gangguan dari fase tersebut akan menyebabkan disfungsi seksual.
Adapun disfungsi seksual dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar:
Baca Juga: Para Isteri, Berikan 5 Jenis Makanan ini Agar Sperma Suami Sehat dan Gesit
· Hypoactive sexual desire disorders (gangguan libido atau hasrat seksual)
· Sexual arousal disorder (gangguan rangsangan seksual)
· Orgasmic disorder (gangguan orgasme)
· Sexual pain disorder (nyeri saat berhubungan seksual)
Baca Juga: 4 Manfaat Air Kelapa, Bisa Obati Disfungsi Ereksi Bagi Pria!
Menurut seorang dokter spesialis kandungan, Dr. Grace Valentine, SpOG, ada beberapa penyebab seorang wanita mengalami difungsi seksual, di antaranya yaitu:
1. Faktor fisik
Hal ini dikarenakan beberapa faktor, seperti penyakit kardiovaslular, penyakit saraf, diabetes, hipertensi, ketidakseimbangan hormon, ketidakmampuan mengontrol rangsang organ vital pria, masalah kewanitaan, bahkan efek samping obat-obatan.
2. Faktor psikologis
Anxiety, stres, depresi, ketakutan masa lalu atau trauma, kepercayaan diri berkurang setelah melahirkan akibat strech mark, atau gangguan mental lainnya juga memainkan peran pada wanita untuk mengalami disfungsi seksual.
Baca Juga: Enggak Nyangka, Viagra Ternyata Berpotensi Sebagai Pencegah Kanker
3. Faktor pola hidup
Pada zaman yang semakin modern, perubahan gaya hidup juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab disfungsi seksual.
Faktor gaya hidup yang berperan pada fungsi seksual adalah pola makan yang buruk, kebersihan, merokok, jarang olahraga, alkohol, bahkan penggunaan obat-obatan tertentu.
Obat-obatan yang menurunkan hasrat seksual, seperti antidepresan, antihipertensi, pil KB, dan obat hormonal lainnya.
4. Faktor hormonal
Pada saat kadar hormon berubah, misal saat hamil, atau setelah melahirkan atau selama menyusui, gairah seksual seorang perempuan umumnya menurun.
Memasuki menopause, wanita juga sering mengalami penurunan hasrat seksual karena lubrikasi sudah berkurang, dinding di area organ kewanitaan mengalami penipisan, bahkan emosinya berkurang sehingga sulit mencapai orgasme.
Baca Juga: Kerusakan Diri Hingga Disfungsi Ereksi, Obat Penumbuh Rambut Penyebab Tingkah 'Edan' Donald Trump?
Diwartakan Kompas.com, studi telah menyarankan kepada wanita dengan FSAD untuk mengonsumsi Viagra karena dapat meningkatkan aliran darah ke organ seksual.
Kendati demikian, masih dilakukan penelitian untuk memastikan efektivitas Viagra pada wanita.
Studi kecil tahun 2011 mengatakan bahwa tidak ada dampak positif dari penggunaan obat-obatan ini bagi wanita menopause.
Baca Juga: Wow... Ladies, Area Ini Menjadi Sensasi Bercinta Kamu Menjadi Luar Biasa, Ini 5 Faktanya... No.4 Ehm
Para peneliti menyarankan wanita dengan FSAD untuk menggunakan pelumas saat berhubungan seksual.
Bahkan juga disarankan melakukan latihan Kegel untuk menguatkan otot vagina.
Selain itu, dalam proses pengobatan juga diperlukan konseling dengan psikolog, baik barupa pelatihan untuk melakukan foreplay maupun teknik stimulasi seksual.
Terakhir, menurut dr Grace, beberapa faktor penyebab ini sebenarnya bisa hilang asal sang wanita rajin menerapkan pola hidup sehat dan pastinya saling terbuka dengan pasangan.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Grid Health,KOMPAS.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta Nindya A |