Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Penutupan wisata di kawasan Gunung Bromo selama pandemi covid-19 membuat pelaku usaha di sana kelabakan.
Terutama sejumlah pengusaha angkutan jip yang terdapat di sejumlah kabupaten dan kota di sekitar Gunung Bromo.
Ya, kendaraan yang biasa disewakan untuk wisatawan saat menikmati lautan pasir itu kini harus kehilangan penumpang.
Baca Juga: Tampil Seksi Pakai Mini Dress Ketat Harga Fantastis, Tampilan Luna Maya Justru Mencuri Perhatian!
Melansir dari Kompas.com pada Jumat (17/7/2020), salah satu pengusaha angkutan jip di Kabupaten Probolinggo, Chairul Umam Masduki mengatakan ribuan jip yang biasa berlalu lalang kini terpaksa diam di kandang.
Selama wisata Gunung Bromo ditutup, Chairul Umam Masduki dan rekan-rekannya mengaku kelimpungan harus alih profesi.
"Di Kabupaten Probolinggo saja ada 900 pemilik jip. Sekarang ya tiarap dan kelimpungan, Bromo kan ditutup. Total jip di empat daerah sekitar Bromo 3.000-an unit," ujarnya.
Baca Juga: Tampil Seksi Pakai Mini Dress Ketat Harga Fantastis, Tampilan Luna Maya Justru Mencuri Perhatian!
Demi memenuhi kebutuhan keluarga, kini banyak pemilik jib harus berganti profesi.
Tak sedikit pengusaha sewa jib kini banting setir menjadi sopir angkot dan berdagang sayuran.
"Kalau menunggu bantuan pemerintah ya enggak bakalan. Para pemilik jip survive untuk bisa bertahan hidup," jelasnya.
Baca Juga: Ketakutan Bercandaannya Kelewat Menyakitkan, Narji Ucapkan Permintaan Maaf untuk Mendiang Omas
Ya, apabila para pemilik jib bisa meraup keuntungan kotor 4 juta perbulan.
Kini Chairul Umam Masduki dan rekannya hanya memperoleh dua penumpang dalam satu pekan.
"Itu penghasilan kotor ya, belum dipotong solar dan honor sopir," jelas Umam.
Dengan demikian, Umam berharap agar kawasan wisata di Gunung Bromo kembali dibuka.
Umam dan para pengusaha di sana mengaku siap menerapkan protokol kesehatan dengan baik demi mencegah terjadinya klaster baru covid-19.
"Cobalah dibuka, percobaan. Itu harapan kami. Untuk sementara yang boleh ke Bromo yang punya KTP Jawa Timur. Seperti di Jakarta, yang ke destinasi wisata di sana, yang boleh adalah yang KTP Jakarta," jelas Umam.
"Saya tidak mendesak apa-apa. Kami nurut sama pemerintah. Jika dikhawatirkan muncul klaster terbaru, ya sebaiknya disiapkan secara matang untuk kembali membuka Bromo," tambah Catur salah satu rekan Umam.
Selama pandemi berlangsung, Catur juga mengakui bahwa dirinya harus beralih profesi menjadi penjaga warung.
Tak lain halnya dengan Rofiq, ia juga harus putar otak lantaran usaha Jipnya sepi.
Kini Rofiq pun beralih profesi dengan membuka jasa pesanan antar layanan ikan demi penuhi kebutuhan keluarga.
"Saya juga melayani pesanan ikan online. Waktu Ramadhan kemarin, lumayan. Sekarang sudah sepi lagi. Yang kami harapkan ada kejelasan kapan Bromo cepat buka lah," terang Rofiq.
Baca Juga: Narji Ungkap Pesan Terakhir Omas Kepadanya
Tak hanya pengusaha jib saja yang harus banting setir dan alih profesi.
Rupanya, di tengah masa pandemi seperti sekarang ini banyak sekali yang harus putar otak demi memenuhi kebutuhan keluarga.
Melansir informasi dari GridStar.ID, seniman tari dan musik di taman Mini Indonesia Indah (TMII), kini juga beralih profesi.
"Sudah dipastikan jadwal pentas kami hingga akhir tahun 2020 kosong."
"Makanya ada yang beralih jadi pedagang mulai dari jualan bawang sampai menjual harta benda miliknya," ujar koordinator Seniman Tari dan Musik TMII Armen Suwandi di Jakarta
Jika biasanya ratusan anggota Seniman Tari dan Musik TMII dapat rutin menggelar kegiatan pentas minimal sepekan sekali untuk mengisi berbagai acara seremonial di TMII.
Kini Jadwal para seniman tari dan musik itu bener-benar dikosongkan sejak bulan Februari akhir hingga waktu yang belum dapat dipastikan.
(*)
Lagi Hamil, Kiky Saputri Ngaku Ngebet Pengen Berhubungan Suami Istri, Khairi Auto Beri Respon Begini
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |