Sementara Ribuan Orang Protes Anti-Putin, Beginilah Nasib Tragis Orang-orang Terdahulu yang Menyatakan Anti-Putin, Hidup dengan Cacat Tubuh atau Mati dengan Cara Tragis
Grid.ID - Sabtu lalu, puluhan ribu orang berkumpul untuk melakukan protes atas penangkapan seorang gubernur regional Rusia selama delapan hari berturut-turut dalam kerusuhan anti-Putin.
Melansir NYPost, Sabtu (18/7/2020), Sergei Furgal, gubernur wilayah Khabarovsk, ditangkap pada 9 Juli karena diduga membantu merencanakan pembunuhan dua pengusaha dan percobaan pembunuhan terhadap pihak ketiga 15 tahun lalu.
Oleh para pemrotes, tuduhan-tuduhan itu dinilai bermotivasi politik.
Pada tahun 2018, Furgal berhasil mengalahkan kandidat yang didukung Putin untuk jabatan gubernur.
Protes datang setelah referendum awal bulan ini yang memungkinkan Putin untuk tetap berkuasa di Rusia hingga 16 tahun lagi.
Demonstrasi pun berubah menjadi serua untuk menentang perubahan konstitusional, The Wall Street Journal melaporkan.
"Sikap saya terhadap Putin sangat negatif," demonstran Mikhail Potapenkov, 27, seorang administrator sistem TI, mengatakan kepada Journal. “Dia merebut kekuasaan (dengan mengubah konstitusi) dan karena ini negara tidak dapat berkembang. Tanpa perubahan kekuatan yang konstan, tidak akan ada perkembangan.”
Terlepas dari aksi demonstrasi tersebut, nasib para pembelot Rusia, terutama yang menentang atau mengkritisi presiden Rusia, Vladimir Putin, kerap berakhir tragis.
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Intisari Online |