Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Kebiasaan makan tidak selalu berpengaruh sama terhadap bentuk tubuh setiap orang.
Ada orang yang sudah makan banyak tetapi tetap kurus.
Sebaliknya, ada orang yang makan normal saja tetapi badannya cenderung gemuk.
Lantas, apa faktor yang mempengaruhinya?
Baca Juga: Diet Mati-matian Tapi Tetep Gemuk? Tiga Hal Ini yang Mungkin Sedang Dialami Tubuhmu!
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, Dokter Gizi di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, dr Agnes Riyanti Inge Permadhi menjelaskan hal ini.
1. Genetik
Genetik adalah sesuatu yang sulit diubah, karena bawaan alami tubuh.
Genetika adalah cabang biologi yang menyangkut dengan pewarisan sifat (hereditas) dan variasi.
Konsep genetika berkembang dari ilmu yang membahas tentang bagaimana sifat diturunkan menjadi lebih luas, yakni ilmu yang mempelajari tentang materi genetik.
Secara luas, genetika membahas mengenai:
· Strukturmateri genetik, meliputi gen, kromosom, DNA, RNA, plasmid, episom, dan elemen tranposabel
· Reproduksi materi genetik, meliputi reproduksi sel, replikasi DNA, dan lainnya
· Kerja materi genetik, meliputi ruang lingkup materi genetik, transkripsi, kode genetik dan lainnya
· Perubahan materi genetik, meliputi mutasi dan rekombinasi
· Genetika dalam populasi
· Perekayasaan materi genetik
2. Metabolisme
Faktor kedua yang memengaruhi berat badan seseorang yakni metabolisme.
Namun karena tidak terlihat maka hal ini sedikit sulit dikontrol.
Menurut Inge, makanan yang masuk ke dalam tubuh akan diproses menjadi energi yang berbentuk lemak.
Lemak itu akan keluar jika digunakan untuk beraktivitas, namun jika seseorang hanya sedikit melakukan aktivitas fisik, maka energi itu hanya akan tersimpan di dalam tubuh.
"Begini ada orang yang dikasih makan (makanan) langsung dimetabolisme oleh tubuhnya menjadi energi. Ada orang yang dikasih makanan, (makanan) dimetabolisme, (lalu hanya) disimpan. Beda-beda," ujar Inge.
Baca Juga: Hamil Anak Pertama, Vanessa Angel Akui Berat Badannya Naik hingga 9 Kilo!
Proses metabolisme pun akan berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari faktor usia juga kegiatannya.
"Dengan bertambahnya usia itu biasanya metabolisme menjadi lebih rendah. Oleh karena itu, yang tadinya kurus, ketika jadi tua dia lebih gemuk. Secara umur, metabolisme menjadi lebih rendah, (asupan) makannya sama, makanya tumpukan lemaknya lebih banyak," jelas Inge.
Sebenarnya cara untuk meningkatkan metabolisme tubuh adalah dengan banyak beraktivitas fisik entah berolahraga, atau yang lainnya, sehingga energi itu terpakai dan tidak mengendap di dalam tubuh.
3. Asupan makanan
Faktor ketiga adalah asupan makanan.
Bukan banyak sedikitnya makanan yang diasup yang menjadi permasalahan dalam hal ini, namun kandungan energi tersembunyi di dalamnya.
"Misalnya sama-sama makan nasi, yang satu makan nasi goreng, yang satu makan nasi biasa.
Nah pada nasi goreng itu ada energi tersembunyi. Walaupun sama-sama makan 100gr nasi, tapi satu digoreng itu ada kandungan minyak yang dia (pemakan) tidak berasa," papar dia.
Contoh lain adalah minuman bersoda dan air mineral.
Dalam minuman bersoda, terkandung kalori yang tinggi, sementara air mineral tidak demikian.
"Ketika kita makan bersama-sama, mungkin makanan saat itu semuanya sama, jadi kita ngeliatnya kok dia enggak gemuk-gemuk, tapi kok saya gemuk.”
“Itu sebenernya kita makan lebih banyak makanan yang mengandung sumber energi tersembunyi," ungkap Inge.
Baca Juga: Ladies Jangan Takut Gemuk! Cemilan Ini Aman Kok Dikonsumsi Saat Malam Hari
4. Kualitas kalori
Diwartakan Intisari, memotong kalori sambil meningkatkan aktivitas olahraga adalah resep sederhana untuk menurunkan berat badan.
Tapi jika kalori yang kamu pilih di bawah rata-rata, kamu mungkin masih akan mengalami kesulitan untuk menurunkan berat badan.
Kalori dari gula dan tepung, yang menyebabkan lonjakan insulin dan mempromosikan peradangan, tidak sama dengan kalori dari sayuran segar dan protein tanpa lemak.
Pastikan kamu menghindari makanan olahan dan mengikuti diet makanan utuh untuk menghindari resistensi penurunan berat badan.
5. Kurang tidur
Jika kamu tidak cukup tidur, kamu akan kesulitan menurunkan berat badan.
Dalam studi jangka panjang, wanita yang tidur lima jam atau kurang rata-rata akan mengalami kenaikan badan daripada mereka yang tidur tujuh jam.
(*)
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Source | : | Kompas.com,Intisari |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |