Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Kondisi tubuh sehat dan prima adalah hal yang paling diinginkan semua orang.
Terlebih pada ibu hamil yang sangat berusaha menjaga kesehatannya agar sang janin juga terlahir sehat.
Namun, hal menyedihkan justru sempat terjadi pada keluarga Indra Bekti.
Baca Juga: Rayakan 10 Tahun One Direction, Harry Styles Unggah Pesan dan Foto Menyentuh: Aku Sangat Bersyukur!
Diwartakan Serambinews (3/2/2017), pasalnya, putra ketiganya yang bernama Kenward Athar dinyatakan meninggal dunia tak lama setelah dilahirkan.
Sang istri, Aldilla Jelita harus melahirkan anak lelakinya saat kandungannya baru berusia lima bulan dua minggu.
Hal ini dilakukan karena Dilla menderita infeksi saluran kemih.
Selama masa kehamilan, ibu hamil memang akan lebih rentan menderita infeksi saluran kemih.
Ini disebabkan tekanan rahim pada sistem kemih saat kehamilan dapat mengganggu aliran alami urin yang dapat memicu munculnya infeksi saluran kemih.
Infeksi saluran kemih atau ISK merupakan kondisi ketika terjadi infeksi di bagian mana saja pada sistem kemih, bisa terjadi di ginjal, ureter, kandung kemih, hingga uretra.
ISK sendiri adalah infeksi yang disebabkan oleh mikroba.
Beberapa disebabkan oleh bakteri, tapi ada juga karena jamur atau virus.
Kasus ISK lebih banyak dialami oleh perempuan dibanding laki-laki.
Bahkan, perempuan juga rentan mengalami infeksi berulang.
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berujung pada komplikasi yang berbahaya.
Kabar buruknya, banyak orang tidak menyadari jika dirinya mengalami infeksi saluran kemih.
Ini menyebabkan penyakit ini tidak ditangani dengan cepat.
Padahal, ISK yang tidak dirawat dengan cepat dan tepat bisa menyebabkan komplikasi.
Bahkan, ISK juga bisa mengarah pada konsekuensi yang serius dan berbahaya.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, tertulis di laman Mayo Clinic, berikut ini beberapa bahaya infeksi saluran kemih yang perlu kamu ketahui:
1. Infeksi berulang
Hal ini lebih rentan terjadi pada perempuan.
Wanita bisa mengalami dua atau lebih ISK dalam periode enam bulan.
2. Kerusakan ginjal permanen
ISK juga dapat terjadi di sekitar ginjal.
Infeksi ginjal akut atau kronis (pielonefritis) akibat ISK dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen.
Jika sudah begitu, hal ini tidak dapat diobati.
3. Risiko bayi prematur atau berat lahir rendah
ISK juga bisa disebabkan oleh kehamilan.
Pada kasus-kasus ibu hamil, ISK dapat menyebabkan kondisi yang tidak diharapkan seperti berat badan bayi lahir rendah atau kelahiran prematur.
4. Penyempitan uretra (striktur)
Kondisi ini terjadi pada pria.
Penyebabnya adalah uretritis rekuren, yang sebelumnya terlihat dengan uretritis gonokokal.
5. Sepsis
Sepsis merupakan suatu komplikasi infeksi yang berpotensi mengancam jiwa, terutama jika infeksi berjalan dengan cara naik ke saluran kemih ke ginjal.
Terlepas dari beragam risiko mengerikan ISK, ternyata ada ramuan turun temurun yang bisa mengobati penyakit ini.
Diberitakan Nakita, obat ini hanya membutuhkan tiga bahan sederhana saja dan bisa dibuat dalam waktu lima menit.
Adapun bahan-bahannya:
- Dadih 1 cangkir kecil
- Bawang putih
- 2-3 cengkeh
Cara membuatnya:
- Haluskan bawang putih, tambahkan 1 cangkir dadih dan cengkeh ke dalamnya.
- Lalu aduk sampai merata.
- Konsumsi ramuan ini setiap hari, selama satu kali setelah makan.
Jika obat alami ini digunakan secara teratur, efektif membantu mengobati dan mengurangi ISK.
Seperti kita ketahui, dadih adalah probiotik alami yang sangat baik untuk membantu meningkatkan pertumbuhan dan produksi bakteri sehat di usus serta organ intim.
Bakteri yang sehat ini dapat melawan agen penyebab penyakit, yang mengakibatkan ISK.
Sedangkan bawang putih, bersifat anti-bakteri yang dapat membunuh bakteri jahat yang menyebabkan ISK.
Sifat anti-inflamasi bawang putih ini juga bisa meredakan rasa sakit dan gatal karena ISK.
Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan untuk mencegah penyakit ini, termasuk gaya hidup sehat, diet, hindari minum alkohol, buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seksual, serta menjaga kebersihan miss V.
Jika ISK tidak kunjung sembuh, segera hubungi dokter untuk pengobatan lebih lanjut, ya.
(*)
Source | : | tribunnews,nakita |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |