Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Film dokumenter baru The Private Lives of the Windsors mencurahkan wawasan baru yang menarik tentang hubungan antara Elizabeth II dan Ibu Ratu di tahun-tahun awal masa pemerintahannya.
Dalam film dokumenter tersebut, rupanya Ibu Ratu awalnya tidak menyetujui Pangeran Philip menjadi pasangan putrinya.
Kemudian Putri Elizabeth memandangnya sebagai lelaki 'progresif yang berbahaya', klaim sebuah film dokumenter yang dilansir dari Mirror.
Ibu Ratu, yang meninggal pada usia 101 tahun 2002, menjadi cemburu pada putrinya ketika sang putri naik tahta.
Hal ini dikarenakan semua kekuasaan dan hak istimewa yang didapat setelah menjadi pemimpin kerajaan.
Apalagi ketika Elizabeth II mengambil alih kerajaan setelah kematian ayahnya pada tahun 1952.
Saat itu, raja meninggal di usia 56 tahun.
Tetapi menurut film dokumenter The Private Lives of the Windsors, Ibu Ratu sangat prihatin dengan Philip yang menikah dengan keluarga dan memandangnya sebagai musuh.
Perasaan sakitnya kepada Duke of Edinburgh diduga karena mengejar putrinya.
Baca Juga: Terungkap Alasan Jessica Iskandar Beri Nama El Barack, Ternyata dari Nama Ludwig
Sejarawan dan penulis biografi Profesor Jane Ridley menjelaskan mengenai hal ini.
Menurutnya, Ibu Ratu memandang menantunya sebagai musuh.
Apalagi melihat tahun-tahun awal pemerintahan Elizabeth II sebagai tahun yang rawan dengan perang.
Ia menambahkan jika hal ini terjadi karena kedua belah pihak berusaha mendapatkan simpati dan didengar oleh Ratu.
"Ibu Ratu memandangnya sebagai musuh dan bahkan orang akan melihat tahun-tahun awal itu sebagai perang tarik-menarik dan pergulatan untuk telinga Ratu," ujarnya.
Wah, bagaimana menurutmu?
(*)
5 Aroma Parfum yang Cocok Dipakai di dalam Ruangan, Segar dan Bikin Tubuhmu Rileks Sepanjang Hari
Source | : | Mirror |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |