Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Dikira tukang sapu, Camat di Samarinda Kota malah di suruh bersihkan sampah.
Setelah diusut, salah satu pemimpin di kantor Samarinda itu, mengaku tak mengetahui apabila yang disuruh adalah sang camat.
Akhirnya setelah mengetahui hal tersebut, pelaku langsung meminta maaf dan mengaku hanya bercanda.
Mengutip dari Kompas.com pada Senin (27/7/2020), Camat Samarinda Kota Anis Siswantini akhirnya buka suara.
Kejadian tersebut bermula saat dirinya hendak mengikuti kerja bakti di SMPN 2 Samarinda.
Anis dan jajarannya saat itu datang membawa sejumlah alat kebersihan untuk mengikuti kegiatan bersih-bersih di sana.
Untuk menuju lokasi, Anis dan jajarannya mengaku berjalan kaki lantaran merasa tak terlalu jauh.
Namun, saat berjalan salah satu pemimpin kantor memanggilnya dan meminta agar sampahnya dibersihkan.
Tepat di simpang empat Jalan KH Ahmad Dahlan, pria itu memanggil sang camat sebanyak tiga kali.
"Bu, Bu, sini, Bu, sapu di sini kotor (depan ruko). Dia panggil sampai tiga kali sambil melambaikan tangannya. Bapak-bapak itu panggil saya, karena saya jalan paling depan sambil pegang sapu,” terang Anis.
Saat itu, Anis akhirnya menghampiri dan memberikan pertanyaan menohok.
"Saya bilang ke dia. Bapak menyuruh orang lain menyapu sampah di kantor Anda? Setelah itu saya tinggalkan saja, kami menuju SMPN 2 kerja bakti,” jelas Anis.
Usai kerja bakti, Anis kemudian marah-marah kepada pria yang menyuruhnya menyapu tadi.
Menurut Anis apa yang dilakukan pria tersebut kurang etis, sekalipun hal tersebut benar-benar ditunjukkan pada tukang sapu jalan.
“Masa seorang pimpinan kantor kok begitu caranya."
"Saya tegaskan lagi, saya tidak gila hormat. Saya hanya kesal karena dia seenaknya suruh orang lain bersihkan sampah dia,” jelas Anis.
Menurut Anis, sampah-sampah tersebut seharusnya dapat diselesaikan oleh pemilik bukan menyuruh orang lain.
Akhirnya pimpinan kantor tersebut, meminta maaf dan mengaku hanya bercanda melakukan hal tersebut.
Lebih lanjut melansir dari TribunKaltim.co, meskipun sudah meminta maaf, Anis mengaku masih kesal.
"Jadi saya masih kesal sampai sekarang, tapi dia bilang minta maaf di depan pak Sekcam, saya diam aja saya gak ngomong," ujarnya.
Dengan pertemuan yang singkat, Anis mengaku akan memberikan teguran tertulis agar tidak melakukan hal tersebut lagi.
"Intinya sih paling dikasih teguran biar tidak mengulang lagi, artinya jangan semena -mena mentang - mentan itu orang penyapu jalan dari DLH, ga boleh menyuruh sembarangan, kepada orang seperti itu," pesannya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun kaltim |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |